Harus Dibangun Tanggul di Lokasi TPA Leuwigajah

Sumber:Pikiran Rakyat 08 April 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
CIMAHI, (PR).Tiga pemerintah daerah, yakni Pemkot Cimahi, Pemkot Bandung, dan Kab. Bandung dituntut segera membangun tanggul-tanggul di sekitar lokasi longsoran sampah TPA Leuwigajah, untuk mengatasi pergerakan longsoran sampah yang semakin meluas.

"Dari awal, kami telah mengatakan, mbok ya jangan begitu. Padahal, kurang lebih dua atau tiga minggu lalu, kami sudah mengeluarkan rekomendasi tertulis tentang program emergency yang harus segera dilakukan tiga pemerintahan itu," kata Prof. Endri Damanhuri, anggota Satgas ITB Peduli Leuwigajah dan Sampah Bandung Raya kepada "PR", Kamis (7/4).

Hal itu disampaikan Endri menyikapi belum adanya upaya penanganan apa pun di sekitar lokasi longsor, baik di Kp. Pojok, Kel. Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi ataupun Kp. Cilimus, Desa Batujajar Timur, Desa Batujajar, Kab. Bandung.

Endri menyatakan sudah menyarankan agar segera dibuat tanggul-tanggul sederhana untuk mengatasi longsoran sampah yang terus bergerak. Selain itu, longsoran sampah tersebut hendaknya digeser paling tidak 100 meter dari permukiman warga untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk timbulnya kebakaran yang memungkinkan merembet ke permukiman warga.

"Namun, sampai saat ini belum ada langkah apa pun di lapangan," kata Endri.

Suplai air bersih

Mengenai timbulnya penyakit gatal-gatal yang dikeluhkan warga akibat mengonsumsi air sumur yang tercemar resapan air sampah, Endi menyebutkan, pemerintah harus menyuplai air bersiah lebih banyak kepada warga Kampung Pojok dan Kampung Cilimus.

"Pada saat musim hujan ini, air atau limbah sampah sangat memungkinkan mencemari lingkungan di sekitarnya, termasuk air tanah. Apalagi, air sampah dialirkan ke sekitar Kampung Pojok untuk menghindari dampak buruk ke pesawahan," kata Andri.

Untuk itu lanjutnya, pihaknya telah merencanakan untuk kembali melakuan penelitian ke lapangan guna mengetahui kondisi terbaru. Dengan harapan, temuan tim bisa menjadi masukan bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Secara terpisah, Kabag TU Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Lingga Sethyanegara mengakui, sampai sejauh ini saran dari ITB itu belum bisa direalisasikan. Tentunya, upaya tersebut tidak bisa dilakukan sendiri, tapi harus bersama-sama dengan Pemda Kab. Bandung dan Pemkot Bandung, karena berkaitan dengan dana yang tidak sedikit sehingga harus diperhitungkan secara matang. "Kami masih membahas usulan itu dengan difasilitasi Pemprov Jabar."

Informasi lain menyebutkan, Pemkot Cimahi saat ini mengkaji penawaran dari investor Kanada dan Cina untuk mengelola TPA Leuwigajah. Mengingat, TPA Leuwigajah disebutkan masih layak difungsikan lagi hingga lima belas tahun ke depan.

Hal itu disampaikan Wali Kota Cimahi, Ir. H.M. Itoc Tochija, M.M. kepada "PR" di Balai Kota Cimahi. "Namun, Pemkot Cimahi masih melihat teknologi yang ditawarkan kedua investor tersebut," ujarnya. (A-136)***

Post Date : 08 April 2005