Hematlah Air Sedini Mungkin

Sumber:Tabloid Rumah - 15 April 2008
Kategori:Air Minum

Air menjadi salah satu tema perayaan Hari Bumi 2008 yang jatuh pada tanggal 22 April ini. Sudah bijakkah kita menggunakannya?

sebagai sumber daya alam, air sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Manuel Fuentes dan Stephanic Thomas, penulis buku Ecohouse 2; A Design Guide, penggunaan air yang terbesar di rumah selain untuk keperluan memasak dan minum adalah untuk keperluan MCK (mandi cuci kakus).

Dengan pemakaian yang beragam ini, air sering dipakai dalam jumlah yang tak terbatas. Eksploitasi air membuat cadangan air bersih di bumi ini berkurang. Menurut sebuah penelitian, hanya 2,5% air yang ada di planet bumi ini kondisinya segar dan bersih. Dari 2,5% kurang dari 1% dapat digunakan sebagai air minum. Padahal jumlah ini tentu tak sebanding dengan kebutuhan air untuk populasi penduduk yang terus menerus meningkat.

Lantas, langkah kongkret apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung Hari Bumi 2008 ini? Tak lain adalah menghemat air itu sendiri. Hematlah air dari segala lini kegiatan di rumah, mulai dari kegiatan berkebun, memasak, hingga mencuci.

Berhemat di Taman

Tak banyak orang sadar ketika menyiram tanaman di taman, mereka justru membuang air dengan sia-sia. Kebutuhan air setiap tanaman berbeda-beda. Namun kebanyakan orang menyamaratakan kebutuhannya sehingga mereka menuang air sama besarnya.

Keperluan air untuk menyiram ini tentu akan lebih banyak lagi ketika musim kemarau. Namun dengan persediaan air di dunia yang makin menipis, tentu Anda harus sadar untuk berpikir bagaimana menggunakan air untuk menyiram tanaman dengan bijak.

Untuk menghemat air yang dibutuhkan di taman, Anda bisa menggunakan alat sprinkler agar penyiraman bisa efisiensi dan penghemat waktu Anda. Selain itu, penghematan air bisa dilakukan dengan cara memilih jenis tanaman yang tepat. Sebagai contoh, jika di taman Anda banyak ditanami rumput, sebaiknya kurangilah luasan hamparan rumput tadi.

Hamparan rumput yang luas tentu membutuhkan air lebih banyak untuk menyiraminya. Dengan sempitnya hamparan rumput tentu airnya juga menjadi sedikit yang dibutuhkan. Sebagai penggantinya, Anda bisa menanam jenis pohon atau perdu tinggi dan rendah. Keduanya jenis tanaman ini dapat menyerap air hujan lebih baik daripada tanah berumput.

Di samping penanam pohon atau perdu, Anda juga bisa memulai bertanam secara organik. Artinya, ketika menanam dan merawat tanaman Anda menggunakan teknik-teknik dan bahan yang ramah lingkunqan seperti kompos untuk membentuk tanah yang sehat nan gembur.

Membuat Tempat Penampungan Air

Pada saat musim hujan, sebaiknya Anda menampung air hujan di sebuah tempat penampungan yang bisa diletakan di salah satu bagian rumah. Sistem pengumpulan air hujan ini dipakai agar air hujan tidak langsung masuk ke saluran riol kota atau meresap ke dalam tanah.

Dengan sistem ini, air hujan baik yang mengalir di permukaan tanah maupun yang turun dari atap dialirkan masuk ke dalam bak atau ternpat penampungan. Air di dalam bak ini lalu dipompa untuk dialirkan dan dipakai untuk menyirami tanaman.

Selain rnenam.pung air hujan, Anda bisa juga membuat penampungan air bekas pakai (greywater). Air ini biasanya berasal dari buangan dari kamar mandi, dan mesin cuci. Dengan sistem greywater ini, air buangan dialirkan ke dalam tangki atau bak penampungan khusus melalui pipa yang terpisah dari saluran pipa pembuangan yang lain.

Sebelum masuk ke dalarn bak penampungan, air disaring dengan saringan sederhana terlebih dahulu. Untuk meminimalkan risiko kesehatan, penggunaan greywater tidak disarankan dikonsumsi seperti untuk air minum tetapi hanya untuk menyirami permukaan tanah agar tak kering atau bisa untuk mencuci kendaraan.

Cara-cara di atas bila dilihat mungkin terlihat sepele tetapi dengan perubahan cara pandang terhadap pemakaian air bisa mendukung kampanye Hari Bumi dan penghematan air sesuai Resolusi PBB Nomor 47/1993. Isi resoiusi ini adalah Gerakan Hemat Air (Beatrix Anindyaning P)



Post Date : 15 April 2008