Indonesia Siap Diaudit Asing

Sumber:Kompas - 19 Desember 2009
Kategori:Climate

Kopenhagen, Kompas -  Kurang sehari Konferensi Perubahan Iklim 2009 berakhir, Indonesia membuka rincian program penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen tahun 2020, sekaligus membuka kemungkinan audit pelaksanaan di lapangan oleh pihak asing.

Untuk penurunan emisi sukarela itu, Indonesia akan turunkan 0,7 miliar ton CO dengan kebutuhan dana Rp 83,3 triliun untuk lima tahun.

”Perhitungan data emisi ini sesuai standar global (Panel Ahli Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim/IPCC) yang melibatkan sejumlah departemen,” kata Deputi III Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam dan Perlindungan Lingkungan Masnellyarti Hilman dalam jumpa pers delegasi RI di Kopenhagen, Denmark, Kamis (17/12) malam waktu setempat.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan, Indonesia terbuka pada kemungkinan audit pihak asing sesuai asas terukur, terlaporkan, dan terverifikasi (MRV). Pernyataan ini meluruskan sikap sebelumnya yang menutup permintaan audit program 26 persen karena sukarela.

Menurut Masnellyarti, terdapat tujuh sektor penurunan emisi, yakni energi, transportasi, proses industri, pertanian, kehutanan, limbah/persampahan, dan lahan gambut. Sebelumnya, sektor transportasi dan pertanian tidak masuk dalam rencana.

Target penurunan emisi sektor kehutanan adalah tertinggi (13%) disusul sektor lahan gambut (9,5%). ”Selain penanaman pohon, penurunan akan dicapai melalui pencegahan penggundulan hutan,” kata Ketua Kelompok Kerja Perubahan Iklim Departermen Kehutanan, juga negosiator REDD, Wandojo Siswanto.

Dari sektor lahan gambut, selain penegakan hukum bagi pembakar lahan, pemerintah akan mendekati warga sekitar lahan gambut—ada di 250 kampung—untuk diberi pelatihan dan peralatan untuk meninggalkan praktik pembakaran lahan.

Potensi penurunan emisi hingga 41 persen pada 2020 jika didukung pendanaan asing. Berdasarkan perhitungan bersama, dikoordinasi Departemen Keuangan, perlu dana Rp 168,3 triliun untuk penurunan emisi gas rumah kaca 15% (untuk 41%). ”Sudah ada perhitungannya secara jelas,” kata Masnellyarti. (GESIT ARIYANTO dari Kopenhagen, Denmark)



Post Date : 19 Desember 2009