Indramayu Akan Kaji Ulang Bendung Karet

Sumber:Kompas - 11 Februari 2005
Kategori:Drainase
Indramayu, Kompas - Pemerintah Kabupaten Indramayu berencana mengkaji ulang pembangunan Bendung Karet, yang menurut rencana akan dibangun di Desa Pagirikan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk.

Rencana kaji ulang tersebut akibat adanya desakan dari ratusan warga Desa Brondong, Desa Pabean Udik, dan Desa Pabean Ilir di Kecamatan Indramayu.

"Kalau memang masyarakat menginginkan adanya peninjauan ulang, maka akan kami lakukan. Dengan pertimbangan, kepentingan masyarakat tetap menjadi prioritas," kata Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin, Selasa (8/2), di Indramayu, pada sela-sela acara dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indramayu.

Berdasarkan rencana awal, bendung karet di DAS Cimanuk akan dibangun pada Kali Cimanuk by-pass, tepatnya di Desa Brondong, Kecamatan Sindang.

Akan tetapi, dalam perkembangannya pembangunan bendungan karet dialihkan ke Desa Pagirikan, Kecamatan Sindang.

Dalam paparan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Indramayu, pengalihan rencana pembangunan Bendung Karet, dilakukan karena struktur tanah di Desa Brondong cenderung labil sehingga sulit membangun konstruksi bangunan bendungan.

Terlebih, kepadatan penduduk di kawasan Brondong cukup padat, sehingga harus dilakukan relokasi.

Padahal, dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya sekitar Rp 20-Rp 22 miliar, dan dana itu untuk pembangunan bendung, tidak termasuk relokasi.

Berdasarkan pengamatan Kompas, posisi Desa Brondong lebih dekat ke muara sungai dibandingkan Desa Pagirikan.

Hal itu yang memicu warga berunjuk rasa. Mereka menilai terdapat dua alasan utama penolakan pembangunan Bendung Karet di Pagirikan.

Intrusi air

Pertama, pembangunan Bendung Karet yang lebih jauh ke arah daratan akan menyebabkan intrusi (resapan) air laut semakin jauh ke darat, sebab debit air pada Sungai Cimanuk setelah dibendung tentu akan berkurang.

Kedua, dengan ditampungnya air tawar di Desa Pagirikan, maka usaha tambak udang, tambak ikan, maupun pertanian di Desa Brondong, Desa Pabean Udik, dan Desa Pabean Ilir, kemungkinan akan kekurangan pasokan air tawar.

Dengan hancurnya usaha tambak dan pertanian, dikhawatirkan akan menambah pengangguran di kawasan tersebut.

Dalam orasinya, warga dari tiga desa di Kecamatan Indramayu yang tergabung dalam Forum Tani Nelayan Bersatu (FTNB), menuding pembangunan Bendung Karet di Desa Pagirikan tidak akan berdampak besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut.

Masyarakat sebenarnya berharap bila Bendung Karet selesai dibangun di Brondong, maka tambak udang di Kecamatan Indramayu pun turut mengenyam pembangunan itu.

Kini areal tambak udang yang terairi dengan baik, baru di Kecamatan Sindang, pada kawasan antara DAS Cimanuk dan DAS Kali Rambatan Baru, dengan luas 1.179 hektar.

Pada kawasan itu pula terdapat 3.688 hektar sawah yang dilayani Areal Irigasi Tambak di Desa Babakan, Pagisikan Karanganyar, dan Pasekan.

Sementara Jaringan Irigasi Tambak merupakan bagian dari Daerah Irigasi Rentang yang melintasi Kabupaten Majalengka hingga Indramayu. (ryo)

Post Date : 11 Februari 2005