Investor ragukan TPST Ciangir

Sumber:Bisnis Indonesia - 09 Desember 2009
Kategori:Sampah Jakarta

JAKARTA: Investor ragu akan kepastian proyek Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Ciangir, menyusul penolakan warga yang didukung DPRD Kabupaten Tangerang.

Douglas J. Manurung, Direktur Manajer PT Godang Tua Jaya, pengelola TPST Bantargebang, menyatakan keraguan tersebut tetap muncul meski Pemprov DKI dan Pemkab Tangerang telah menjamin keberlanjutan proyek senilai lebih dari Rp600 miliar itu.

"Selama kami masih melihat ada penolakan dari warga dan juga para pengambil keputusan termasuk di sini DPRD Kabupaten Tangerang, maka sukar bagi kami untuk bisa pasti dan ambil posisi dalam proyek tersebut," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta kemarin.

Douglas mengungkapkan PT Godang Tua Jaya sebetulnya juga berminat ambil bagian dalam tender TPST Ciangir. Akan tetapi, perusahaannya juga tidak ingin mengulang kesalahan yang dilakukan investor TPST Bojonggede, Bogor, beberapa tahun lalu.

Ketika itu, lanjutnya ,investor bahkan sudah menanamkan modalnya. Akan tetapi, proyek TPST Bojong tak kunjung bisa terealisasi karena ada resistensi warga. Celakanya, pemerintah juga tidak sigap memitigasi penolakan tersebut.

"Investasi di pengelolaan sampah ini sensitif. Kami tidak saja menghitung berapa tahun kami balik modal dan berapa yang kami harus investasikan, tetapi juga keberterimaan warga. Kalau warga menolak, apalagi didukung DPRD, ya kami akan hitung ulang," katanya.

TPST Ciangir, Tangerang, adalah replikasi TPST Bantargebang, Bekasi, yang memadukan konsep pengelolaan sampah dengan teknologi tinggi penghasil karbon, kompos, dan listrik. TPST Bantargebang beroperasi tahun lalu, dikelola PT Godang Tua Jaya sampai 2023 dengan investasi Rp700 miliar.

Untuk proyek TPST Ciangir, Pemprov DKI dan Pemkab Tangerang telah menandatangani nota kesepahaman pada 28 Agustus 2009. Menurut rencana, proyek tersebut ditender awal 2010. Namun, hingga kini belum ada kepastian jadi tidaknya tender tersebut.

Saat nota kesepahaman itu diteken, Pemkab Tangerang mengklaim warga sekitar bakal lokasi proyek telah menyetujui instalasi tersebut. Proyek tersebut juga telah disepakati oleh DPRD Kabupaten Tangerang periode 2004-2009.

Akan tetapi, belakangan muncul protes dari warga. Akhirnya, DPRD Kabupaten Tangerang hasil Pemilu 2009 merespons protes tersebut dengan membentuk panitia khusus. Atas situasi ini, Pemprov DKI tetap menjamin proyek TPST Ciangir tetap berlanjut.

Gubernur DKI Fauzi Bowo menegaskan jadwal proyek TPST Ciangir tidak berubah meski ada penolakan warga dan DPRD setempat membentuk pansus. Studi kelayakan tetap ditarget rampung akhir Desember, tender digelar awal 2010, dan beroperasi 2011.

"Proyek itu sudah sesuai dengan prosedur dan syarat yang ditetapkan, dan sekarang sudah masuk tahap studi kelayakan termasuk analisis mengenai dampak lingkungan. Itu semua dilakukan konsultan independen, jadi terus," ujarnya (Bisnis, 5 Nov)

Kemungkinan bata
l

Menurut Douglas, situasi hari menunjukkan terbukanya kemungkinan proyek TPST Ciangir gagal dan akhirnya dibatalkan. Dia menyarankan agar pemerintah daerah tidak asal klaim tidak ada resistansi warga, dan sebagai gantinya segera memberikan kepastian hukum kepada investor.

"Faktanya, di Ciangir masih ada unjuk rasa. Kalaupun pemda memaksakan, tetapi warga bergejolak, pelaksanaannya pasti tidak mulus. Investor tidak akan mau mengulang kasus TPST Bojonggede, ketika warga menyerang dan menduduki TPST yang baru dibangun."

Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Bharuna yang dihubungi tadi malam mengatakan pihaknya bisa memahami apa yang dirasakan oleh para investor. Karena itu, Pemprov DKI sudah memutuskan tidak akan menggelar tender TPST Ciangir sebelum masalah resistansi warga itu beres.

"Kami tidak akan melelang TPST Ciangir sebelum persiapannya betul-betul matang, terutama dari sisi keberterimaan warga dan DPRD Kabupaten Tangerang yang baru. Ini harus clear dulu, karena setelah TPST jadi pun yang mengisi pertama kali Tangerang, bukan kami," katanya.

Eko mengakui masalah keberterimaan warga di sekitar bakal lokasi TPST Ciangir-yang juga memicu dimundurkannya jadwal tender dari semula September 2009 menjadi awal 2010-bisa jadi membatalkan proyek tersebut. Namun, pihaknya tetap optimistis TPST Ciangir dapat beroperasi sesuai dengan jadwal, 2011. Bastanul Siregar



Post Date : 09 Desember 2009