Iwapi Harus Angkut Sampah Pasar Rebo

Sumber:Koran Sindo - 14 Maret 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
PURWAKARTA– Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Purwakarta tetap menolak mengangkut sampah yang kian menumpuk di sekitar Pasar Rebo, Kelurahan Sindangkasih. 
 
Alasannya, pengelolaan sampah sudah dilimpahkan ke Ikatan Warga Pasar (Iwapa) Pasar Rebo. Sekretaris DKP Kabupaten Purwakarta Suhandi mengatakan, buktinya,pemerintah tidak menarik retribusi sampah sejak tiga bulan terakhir. Tadinya, sampah tersebut masih akan diangkut DKP, asal tetap berada di tempat penampungan sampah. “Tanggung jawab untuk mengangkut (sampah),ya,Iwapa Pasar Rebo. 
 
Kami persilakan mereka untuk mengangkut dan membuangnya di Tempat Pembuangan Akhir Cikolotok,” kata Suhandi kepada SINDO,kemarin. Sebelumnya, Suhandi menyatakan, tidak diangkutnya sampah Pasar Rebo ini terkait penolakan pedagang atas relokasi ke Pasar Modern di Pasar Simpang. 
 
Ketua Komisi II DPRD Purwakarta Linda Nurdiana meminta DKP dan pedagang pasar untuk bersikap dewasa.Sebab, masing-masing tetap pada pendiriannya dan menganggap paling benar. “Sekarang ini tidak bicara siapa yang salah. Yang jelas, membuang sampah yang tak terangkut ke tengah jalan bukanlah tindakan orang beragama. Sebab, masyarakat tidak tahu duduk persoalannya dan mereka menerima dampaknya, yakni jalan macet, bau sampah,dan sebagainya,”kata Linda. 
 
Hasil pantauan,di depan Pasar Rebo semakin dipenuhi sampah dan baunya pun sangat tak sedap. Sampah juga mulai memenuhi separuh badan jalan. Akibatnya,kendaraan yang melintas di jalur itu harus antre. Di Subang, warga mengeluhkan tumpukan sampah di ruas Jalan Sukamelang,Kabupaten Subang, tepatnya di Terminal Pasar Baru Subang. Tumpukan sampah tersebut sudah menutupi ruas jalan sejak dua bulan terakhir, dan hingga kini belum dibersihkan. 
 
Pengelola sampah Pasar Baru Subang,Atang, 55, mengaku, sudah dua bulan sampah tidak diangkut. Dia juga tidak tahu oknum yang membuang sampah di tempat tersebut hingga mengganggu arus lalu lintas.Padahal, sudah ada TPS dekat pasar. “Jangankan membersihkan sampahitu,sampahdilingkungan pasar saja per hari bisa sangat banyak dan bukan berarti kami tidak mau membersihkan sampah tersebut, tapi mobil pengangkut sampah saja tidak cukup untuk mengambil sampah yang ada,”ujar Atang. 
 
Banyaknya sampah di TPS Pasar Baru, kata Atang, bukan hanya sampah pasar, juga sampah dari perumahan yang dekat pasar, sehingga petugas pengangkut sampah merasa kewalahan mengambil sampah tersebut. “Sopir mobil pengangkut sampah di TPS itu juga mengeluh karena harusnya tempat pembuangan sampah perum dengan pasar itu berbeda,” katanya. Akan tetapi,belum ada yang memberi pernyataan dari Dinas Tata Ruang Pemukiman dan Kebersihan Kabupaten Subang terkait masalah sampah ini. asep supiandi/ heru muthahari


Post Date : 14 Maret 2012