Jakarta Dilanda Banjir Lagi

Sumber:Koran Sindo - 06 November 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA(SINDO) Beberapa wilayah di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan kemarin terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Ciliwung.

Beberapa wilayah di Jakarta Timur yang terkena banjir di antaranya, RT 8-15 Kampung Pulo, Kampung Melayu; RT 14 dan RT 15 Bidara Cina, Jatinegara, dan empat RT di Cawang, Kramat Jati.

Sedangkan di Jakarta Selatan banjir melanda Bukit Duri.Luapan tersebut berasal dari air kiriman Bogor yang mengalir deras karena Pintu Air Katulampa jebol. Berdasarkan pantuan, ratusan rumah warga di RT 815 Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, terendam air setinggi satu meter.Umumnya, rumah warga di dekat bantaran Sungai Ciliwung tersebut dibangun semipermanen.

Meski rumahnya tenggelam, warga ma-sih tetap bertahan sambil berusaha mengamankan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi. Banjir memang setiap tahun terjadi di sini.Tetapi banjir saat ini mengakibatkan rumah kami sulit dibersihkan, karena sampah dan lumpur juga ikut naik, ujar Marzuki,Ketua RT 15/2, Kampung Pulo, ketika ditemui di lokasi.

Marzuki mengatakan,sembilan RT di wilayah ini terendam air Sungai Ciliwung yang meluap pada pukul 03.00 WIB,saat itu sejumlah warga masih terlelap tidur. Mendapati rumahnya terendam banjir,warga berupaya menyelamatkan perabotan rumah supaya tidak rusak akibat endapan sampah dan lumpur.

Air yang masuk ke dalam rumah, kami dorong ke selokan namun terhambat oleh lumpur yang tebal,ujarnya. Meski pada pukul 11.00 WIB genangan air menyusut menjadi 80 cm, sampah dan lumpur yang menempel di rumah warga masih sulit dibersihkan.Tidak hanya mengotori rumah, sampah dan lumpur juga mengotori jalan,sehingga motor dan mobil yang hendak melintasi Kampung Pulo, Kampung Melayu terpaksa memutar arah guna mencari jalan alternatif lain.

Faisal, warga RT 13/2 Kampung Pulo, mengatakan akan menjual rumahnya karena setiap tahun selalu tertimpa musibah banjir.Namun,dirinya kesulitan melego rumah tersebut. Saya bosan banjir melulu, tapi siapa yang mau beli rumah di sini.Karena itu,kami minta bantuan Pemprov DKI Jakarta agar tanah dan rumah di sini cepat laku,kemudian Pemprov menyediakan lahan baru,bebernya.

Haryanto,Ketua RT8/1 Kampung Dalam,Cawang, mengatakan, banjir mulai menggenangi rumah sejak pukul 05.00 WIB. Menurutnya, akibat banjir kiriman tersebut, puluhan rumah warga yang berlokasi di RW 01 dan RW 02 terendam hingga ketinggian 60 cm. Banjir kiriman ini disebabkan jebolnya tanggul Pintu Air Katulampa dan hujan deras yang mengguyur Jakarta, ujarnya.

Sementara itu di Jakarta Selatan. Mursinah,50,warga Bukit Duri RT5/12, mengaku banjir mulai menggenangi rumahnya sejak pukul 06.00 WIB hingga ketinggian hampir satu meter. Mulanya hanya rembesan air, tapi semakin lama semakin tinggi. Banjir mulai surut pukul 15.00 WIB,katanya.

Kasi Renovasi dan Rekonstruksi Dinas Ketenteraman dan Ketertiban DKI Jakarta Hulman Sitorus mengatakan, hingga kini terus memantau sejumlah pintu air,terutama Pintu Air Katulampa, Depok, dan Manggarai. Jika Pintu Air Manggarai naik, kami harus waspada karena pintu ini menghubungkan Pintu Air Depok dan Katulampa, tandasnya.

Menurutnya,PintuAir Manggarai saat ini kondisinya 750 cm dan dinyatakan siaga 3.Naiknya debit air ini selain disebabkan intensitas kiriman air yang tinggi juga disertai sampah kiriman dari Bogor.

Kalau diangkut mencapai tiga truk. Untuk itu, eskavator terus diaktifkan di lokasi untuk mengangkut sampah tersebut,kata Hulman. Sementara itu, ketinggian volume air di Pintu Air Katulampa Bogor sempat menyentuh status waspada, yakni 100 cm pada pukul 19.00 WIB pada Minggu (4/10) lalu, sehingga dinding tanggul di belakang pos jaga jebol.

Menurut petugas Pintu Air Katulampa Andi Sudirman, jebolnya dinding setinggi empat meter dengan ketebalan 60 cm disebabkan debit air yang datang dari arah Puncak cukup deras,yakni mencapai 138 m3. (CR-02/ sucipto/ sujoni/ haryudi)



Post Date : 06 November 2007