Jakarta Pusat Cari Lokasi Baru Tempat Pompa Air

Sumber:Kompas - 24 November 2010
Kategori:Drainase

Jakarta, Kompas - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mencari lahan baru untuk tempat bangunan pompa air di Johar Baru, Selasa (23/11). Penggantian lahan karena warga RW 01 Kelurahan Johar Baru menolak ketempatan pompa di wilayah mereka.

Pemkot Jakarta Pusat semula berencana menempatkan rumah pompa di Taman Sengon, Johar Baru. Pemasangan pompa bertujuan mengantisipasi banjir di Jalan Percetakan Negara II dan Kawi-kawi Bawah. Kedua kawasan itu kerap tergenang air.

”Kami khawatir kalau ada pompa tetap ada di sini, daerah ini akan kebanjiran. Sekarang saja wilayah di sepanjang Sungai Sentiong kerap kebanjiran karena air sungai meluap saat hujan lebat,” ucap Ketua RW 01 Johar Baru, Amanullah.

Dia mengatakan, warga setempat belum mendapat cukup penjelasan dari Pemkot Jakarta Pusat sebelum pompa terpasang. Jadi, ketakutan warga akan banjir tidak bisa dijawab dengan alasan yang rasional.

Kepala Sudin Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat Agus Priyono mengatakan, pihaknya memastikan pompa itu dipindah. Kini, pemerintah masih mencari lokasi baru untuk tempat pompa air. ”Kami berharap tempat baru didapat sehingga tahun ini pompa bisa dipasang,” kata Agus.

Kalau masalah lahan baru belum tuntas hingga akhir tahun, pemasangan pompa di Johar Baru ditunda sampai tahun depan.

Selain mencari lahan pengganti, Sudin PU Tata Air juga mengeruk Sungai Anak Sentiong. Dinas PU DKI Jakarta juga mengeruk Sungai Sentiong. Pelaksanaan pengerukan sungai sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu.

Di tempat lain, Selasa, Sudirja dari Divisi Investasi Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya) menegaskan, PAM Jaya menjamin keseimbangan antara penegakan hukum menyangkut penggunaan air tanah dan peningkatan pelayanan publik terhadap penyediaan air.

”Kami siap meningkatkan pelayanan publik terhadap penyediaan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari warga DKI seiring dengan peningkatan langkah penertiban BPLHD (Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah) DKI Jakarta,” kata Sudirja pada acara penertiban penggunaan air tanah sejumlah perusahaan di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Dia menyampaikan itu menanggapi kekhawatiran warga Jakarta terhadap pelayanan dan penyediaan air tanah setelah adanya pembatasan penggunaan air tanah di DKI.

Corporate Secretary PT Aetra Air Jakarta Yosua L Tobing menegaskan, pihaknya sepakat meningkatkan pelayanan jasa penyediaan air bagi warga DKI. Dia mengatakan, Aetra tanggap terhadap keluhan pelanggan mengenai suplai air.

”Kami secara bertahap mene- rapkan sistem pelayanan elektromagnetik meter. Jadi, pelanggan bisa menguji penggunaan air dan biaya yang dibebankan kepada mereka,” ucapnya. Kini, sistem itu baru diterapkan kepada 100 pelanggan perusahaan besar dan secara bertahap diterapkan ke seluruh pelanggan air.

Sementara itu, BPLHD DKI menertibkan tiga perusahaan yang diduga melanggar peraturan dalam penggunaan air tanah. (ART/WIN)



Post Date : 24 November 2010