Jakarta Tak Siap Banjir Sampai Desember

Sumber:Koran Tempo - 02 November 2006
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA -- Hujan mulai mengguyur. Tapi Jakarta tak siap menghadapi banjir yang datang sebelum Desember.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang menyiapkan dana Rp 255 miliar. Masalahnya, proyek penanggulangan banjir yang dibiayai dana itu rata-rata baru selesai akhir tahun. "Proyek tahun ini baru bisa dimanfaatkan tahun depan," kata Kepala Subdinas Pengendalian Sumber Daya Air dan Pantai I Gde Nyoman Soewandhi kemarin.

Dana ratusan miliar itu antara lain dipakai untuk pembangunan pompa air, pembuatan saringan air di sungai, pengerukan sungai, dan pembuatan tanggul. Menurut Nyoman, ada proyek yang telah rampung 40 persen. Tapi masih banyak proyek yang baru melewati tender.

Dana untuk proyek di Waduk Pluit, Jakarta Utara, misalnya, sekitar Rp 4,5 miliar. Di situ pompa air diganti dan ditambah dari 8 unit menjadi 11 unit untuk menyedot air Sungai Cideng yang menyempit di sekitar Jembatan Lima.

Pompa lama di waduk seluas 80 hektare itu berumur 40 tahun lebih. Padahal waduk itu mengendalikan banjir di area seluas 2.633 hektare. Bergantung pada waduk itu antara lain wilayah Menteng, Cendana, dan Jalan M.H. Thamrin.

Proyek perbaikan pompa juga ada di Kedoya, Kapuk, dan Teluk Gong. Semuanya di wilayah Jakarta Barat. "Daerah Kamal, jalan tol Sedyatmo, juga dibuatkan pompa," kata Nyoman.

Untuk menambah daya tampung air, lumpur di Waduk Melati juga dikeruk. "Tapi pengerukannya baru 10 persen," kata Nyoman. Pengerukan lumpur juga ada di Kali Cideng dan Banjir Kanal Barat.

Menurut Nyoman, fungsi pompa dan waduk sangat penting. Sebab, tak semua air sungai mengalir normal dari hulu ke hilir. "Sekitar 40 persen daerah Jakarta di bawah permukaan air laut pasang." Di daerah seperti itu, air tak bisa mengalir mengikuti gaya gravitasi.

Sejauh ini, dari 78 daerah genangan banjir di Jakarta, baru enam titik yang bisa disebut aman. Di antaranya di daerah Pluit, jalan tol Sedyatmo (Kamal), Bimoli (Pluit), Pinangsia, Tomang Barat, dan Sunter Timur. "Di daerah lain belum ada perbaikan," kata Nyoman.

Setiap daerah genangan banjir, menurut Nyoman, memerlukan saluran air rata-rata selebar 20 meter. "Sekarang baru 3-4 meter. Warga tak mau tanahnya dibebaskan." INDRIANI DYAH S



Post Date : 02 November 2006