Jalur Trans-Kalimantan Lumpuh akibat Banjir

Sumber:Media Indonesia 05 April 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BANJARMASIN (Media): Arus lalu lintas di jalur Trans-Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Timur (Kaltim), kemarin, sempat lumpuh akibat banjir setinggi satu meter merendam jalan tersebut.

Ruas jalan Trans-Kalimantan yang terendam terletak di Desa Lumbang, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalsel, sepanjang kurang lebih satu kilometer (km). Akibat tingginya banjir serta kuatnya arus air di atas badan jalan, kendaraan roda dua maupun empat tidak bisa melintas.

Banjir akibat luapan Sungai Tabalong dan Sungai Balangan di ruas jalan tersebut mulai meninggi sekitar pukul 10.00 Wita. Akibatnya, arus kendaraan dari dua arah terhenti dan menimbulkan kemacetan panjang. Kendaraan baru bisa melintasi jalur tersebut sekitar pukul 17.00 setelah banjir surut sehingga ketinggian air tinggal sekitar 50 sentimeter (cm).

Sedangkan penduduk yang menjadi korban banjir di Kabupaten Tabalong dan Hulu Sungai Utara ini sebagian memilih bertahan di atap rumah masing-masing, sebab banjir masih menggenangi permukiman mereka setinggi 50 cm hingga satu meter. Warga bertahan untuk mengamankan harta benda mereka.

Bencana banjir yang melanda dua kabupaten ini belum memperlihatkan tanda-tanda segera surut karena hujan masih terus mengguyur wilayah tersebut.

Ketua Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satkorlak PBP) yang juga Wakil Bupati Hulu Sungai Utara Muhammad Welni mengatakan, beberapa hari terakhir ruas jalan penghubung Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tabalong ini memang lumpuh, terutama pada saat permukaan air di badan jalan meninggi.

Belum surut

Banjir yang merendam Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, dan Kabupaten Barito Selatan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sejak 29 Maret lalu hingga kemarin juga belum surut. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan banjir di wilayah ini akan berlangsung hingga awal Mei mendatang, bahkan meluas ke kabupaten lain.

Menurut Merson, 35, warga Jl Sangaji, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tengah, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, ketinggian air di wilayah tempat tinggalnya hingga saat ini belum surut, yaitu sekitar 50 cm.

''Kami belum melihat tanda-tanda air akan surut. Kemungkinan besar akan semakin parah karena curah hujan tetap tinggi. Bahkan, sekarang ini hujan turun setiap hari sejak pagi hingga sore,'' ujarnya.

Warga terus waspada agar sewaktu-waktu bisa segera mengungsi. Mereka memantau ketinggian air secara bergantian.

Sementara itu, Kepala BMG Kalteng Hidayat di Palangkaraya mengatakan, banjir masih akan terus terjadi karena bulan ini adalah titik puncak curah hujan di wilayah Kalteng sehingga air Sungai Barito dan Sungai Kahayan akan meluap. Wilayah lainnya yang diperkirakan bakal terendam banjir adalah Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.

Di Jambi, banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Batanghari selama dua minggu terakhir ini makin mengancam wilayah Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, yang terletak di hilir daerah aliran Sungai Batanghari.

Di Kota Jambi, banjir kiriman dari daerah bagian hulu, kemarin, merendam ratusan rumah di 20 kelurahan yang terletak di sejumlah kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Telanaipura, Kecamatan Pasar, Kecamatan Jambi Timur, dan Kecamatan Pelayangan, dan Kecamatan Danau Teluk.

Sekitar 150 unit rumah penduduk di wilayah tersebut yang memiliki tiang rata-rata setinggi dua meter terendam sekitar 10 cm sampai 50 cm. Sedangkan di pekarangan, ketinggian air mencapai lebih dari dua meter. (DY/SS/SL/N-1)



Post Date : 05 April 2005