Jelang KAA, Sampah masih Menumpuk

Sumber:Media Indonesia - 12 April 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BANDUNG (Media): Ratusan ribu meter kubik sampah masih bertumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), kemarin. Padahal, 13 hari lagi Bandung akan menjadi tuan rumah peringatan ke-50 Konferensi Asia Afrika (KAA).

Salah satu tumpukan sampah berada di sekitar Taman Cibenying. Di sana terdapat sekitar 1.000 meter kubik sampah. Warga terpaksa menutup jalan tersebut karena dikhawatirkan akan terjadi longsor di lokasi TPS itu.

"Warga sekitar terpaksa menutup jalur jalan yang menghubungkan Taman Cibeunying karena mereka ketakutan tumpukan sampah itu akan mengakibatkan longsor," kata Maman, warga setempat.

Tidak hanya itu, lanjut Maman, sebagian warga terpaksa mengungsi ke tetangga terdekat karena sampah di lokasi itu sudah menimbulkan bau tidak sedap, dan dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit pernapasan.

Tumpukan sampah yang sudah menggunung, juga tampak di Jl Ciroyom, Peta, Jl Ganesha--Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), sekitar Pasar Kiaracondong, dan Jl Tegallega, yang akan dilewati dalam peringatan KAA pada 24 April 2005.

Tumpukan sampah menyebabkan arus lalu lintas menjadi macet, terutama di sepanjang Jl Peta (Lingkar Selatan) menuju ke Jl BKR. Belasan roda pengangkut sampah menutup jalur tersebut sehingga ruas jalan menjadi sempit. Para pengguna sepeda motor yang melintasi jalur tersebut terpaksa menggunakan masker untuk menghindari bau tidak sedap.

Terkait dengan persoalan itu, Kapolresta Bandung Tengah Ajun Komisaris Besar (AKB) Masguntur Laupe, kemarin, mengakui tumpukan sampah yang berserakan itu mengganggu ketertiban lalu lintas.

"Memang ada beberapa jalur jalan yang macet akibat tumpukan sampah di pinggiran jalan, seperti di sekitar wilayah Pasar Dago, Jl Juanda. Kami mengharapkan tumpukan sampah itu sebaiknya segara diangkut demi kenyamanan berlalu lintas," jelas Marguntur.

Sementara itu, Humas Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung S Yosep mengatakan untuk mengangkut tumpukan sampah itu, pihaknya telah membentuk Tim Kuning yang beranggotakan sekitar 200 orang. Untuk sementara ini, lanjut dia, pihaknya hanya membersihkan sampah yang ada di jalan protokol, atau yang dilalui para tamu undangan KAA.

Perusahaan Daerah Kota Bandung, kata Yosep, terpaksa menampung sampah dari TPS ke eks TPA Cicabe dan Pasir Impun. Namun, kedua TPA tersebut hanya menampung sampah selama sebulan.

Wakil Gubernur Jabar Nu'man Abdulhakim, yang juga ketua panitia peringatan KAA, mengaku pesimistis sampah bisa dibersihkan menjelang 10 hari peringatan KAA. Pasalnya, ribuan meter kubik sampah di Kota Bandung masih menumpuk karena berbagai kendala yang mereka hadapi. Sebanyak tiga tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang bisa digunakan saat ini, yakni TPA Jelekong, Cicabe, dan Pasirimpun, hanya menampung 350 rit setiap hari. Di Jelekong, setiap harinya bisa menampung 150 rit atau 1.500 meter kubik per hari, Cicabe 100 rit atau 1.000 meter kubik, dan Pasir Impun 100 rit.

"Padahal, untuk membersihkan sampah Kota Bandung per hari harus 500 rit yang terangkut. Sedangkan kemampuan angkut dari PD Kebersihan Kota Bandung sangat minim," tandasnya. (EM/SG/N-2)

Post Date : 12 April 2005