Jika E. coli Berkuasa

Sumber:Majalah Gatra - 29 Maret 2007
Kategori:Air Minum
Kisah soal kali tercemar sudah seperti serial sinetron sedih yang sambung-menyambung tak berkesudahan. Setelah melaporkan kondisi pencemaran sungai-sungai di Bali, kini giliran Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta melaporkan temuannya.

Hasil penelitian terakhir mereka pada 2006 menunjukkan, hampir semua sumber air di Jakarta sudah tercemar bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri yang berasal dari sampah organik dan kotoran manusia serta ternak itu telah mencemari 13 sungai di Jakarta. Bahkan sang coli diduga telah mencemari 68% air tanah di Ibu Kota.

''Kandungan bakteri E. coli di sungai-sungai itu sudah jauh melebihi ambang batas. Jadi, tak satu pun yang layak dijadikan sumber air minum,'' kata Kepala BPLHD, Budirama Natakusumah, kepada pers. Tim peneliti mengambil sampel 66 lokasi di sungai-sungai tersebut. Hasilnya, Sungai Ciliwung disebut menderita paling parah. Menurut Budirama, kadar bakteri E. coli di sungai itu mencapai 1,6-3 juta individu per 100 cc. Padahal, baku mutu yang ditetapkan hanya 2.000 individu per 100 cc.

''Pencemaran ini lebih banyak disebabkan limbah rumah tangga,'' ujar Budirama. Menurut kalkulasinya, dari total 1.316.113 meter kubik air buangan di Jakarta, sebanyak 75% adalah limbah rumah tangga. Selain melalui sungai, E. coli juga menyelinap ke dalam sistem air tanah melalui pembuangan septic tank yang tak sempurna. ''Atau tangkinya terlalu dekat dengan sumur,'' kata Budirama.

Masalah E. coli ini tak bisa dianggap enteng. Buktinya, negara adidaya Amerika Serikat pernah kelimpungan gara-gara aksi E. coli. Betapa tidak, sebanyak 26 negara bagian terserang wabah penyakit diare gara-gara E. coli, September lalu. Bakteri itu menyebar lewat sayuran bayam yang disantap penduduk.

Akibatnya, sebanyak 199 warga terinfeksi. Tiga di antaranya meninggal dan 31 warga lainnya menderita gangguan gagal ginjal (hemolytic uremic syndrome). Sebelum sakit, mereka mengaku telah menyantap bayam yang diduga tercemar E. coli.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pun dibuat sibuk. Mereka segera melarang penduduk menyantap bayam dan makanan apa pun yang dicurigai telah terjangkit E. coli. FDA juga mewanti-wanti bahwa bayam yang telah tercemar tak cukup hanya dicuci. Soalnya, sang bakteri tak cuma menempel, tetapi telah meresap hingga ke akar dan daun bayam.

Setelah diusut, ternyata sayuran itu berasal dari pertanian bayam seluas 50 hektare di San Benito County, California. Nah, para petugas menemukan pertanian itu menggunakan air yang bersumber dari sungai yang telah tercemar limbah peternakan.Nur Hidayat



Post Date : 29 Maret 2007