Jumlah Pasien Diare Belum Menurun

Sumber:Suara Pembaruan - 29 November 2007
Kategori:Sanitasi
[JAKARTA] Pasien diare di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara masih terus bertambah. Hingga Rabu (28/11) malam, beberapa penderita dibawa ke rumah sakit tersebut untuk rawat inap. "Selama Rabu, 14 pasien rawat inap yang masuk. Sampai Rabu malam, total pasien diare 66 orang, 72 di antaranya bayi dan anak-anak," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Koja, Caroline Kawinda, Kamis (29/11).

Dia mengatakan, jumlah pasien rawat inap tetap banyak, sebab jumlah yang keluar seimbang dengan yang masuk. "Oleh karena itu, saya belum bisa mengatakan ada penurunan jumlah pasien diare yang masuk rawat inap RSUD Koja," imbuh Caroline. Di samping itu, RS Koja juga merajuk sejumlah pasien ke rumah sakit lain, setelah sempat masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD). "Sejumlah 31 pasien kami rujuk agar memperoleh layanan yang lebih baik di rumah sakit, karena kapasitas RS Koja sudah lebih," katanya.

Kalau semua ditampung di RSUD Koja, total pasien diare bisa mencapai 111 orang. Pada Senin (26/11) lalu, jumlah pasien rawat inap mencapai 103 orang, Selasa (27/11) jumlahnya 128 orang. "Kami merajuk pasien yang harus dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU), karena ICU RS Koja sedang direnovasi. Kebanyakan pasien dirujuk ke RS Atma Jaya dan RS Tugu," ujar Caroline Kawinda.

Kepala Ruangan RSUD Koja, Tuana Pandiangan mengatakan, untuk pasien rawat inap sudah mulai berkurang dari hari ke hari, hal ini terbukti dengan tidak adanya lagi pasien yang dirawat di sepanjang lorong di depan ruangan rawat inap. Kendati demikian, RS Koja masih tetap menyediakan tempat tidur cadangan di sepanjang lorong. "Hanya untuk antisipasi apabila pasien membeludak," kata dia.

Tentang pasien meninggal akibat diare, yang sampai saat ini tercatat delapan orang, mayoritas bayi, menurut Pandiangan, kedelapan pasien tersebut meninggal saat di IGD, bukan pada saat dirawat inap. Mereka semua meninggal karena terlambat dibawa keluarga ke rumah sakit setelah berhari-hari mengalami muntaber. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Caroline.

Sementara itu, untuk mengurangi penyebaran diare karena kekurangan air bersih, operator air bersih Thames PAM Jaya memasok air bersih kepada seluruh pelanggan PAM di Jakarta Utara, yang aliran airnya terhenti selama beberapa hari ini. Sebanyak 40 tandon air berkapasitas masing-masing 1 meter kubik, disebar di setiap kelurahan, masjid-mesjid, dan Rumah Sakit Umum Daerah Koja, di mana banyak dirawat pasien penderita diare. [N-6]



Post Date : 29 November 2007