Kakus di Cimerak Tak Sehat

Sumber:Koran Sindo - 15 Februari 2010
Kategori:Sanitasi

CIAMIS(SI) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis menyimpulkan,mayoritas jamban (kakus) di Kecamatan Cimerak dan sekitarnya dalam kondisi tidak sehat.

Hal itu menjadi salah satu pemicu kejadian luar biasa (KLB) diare beberapa waktu lalu. Meski dinkes sudah menghentikan status KLB, kawasan Cimerak dan sekitarnya masih menjadi perhatian.“ Masih banyak pola hidup masyarakat sekitar yang kurang memperhatikan kesehatan,” ujar Kepala Dinkes Ciamis Dendy R Sukardjo didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Ciamis Pupung Oprianti kepada Seputar Indonesia. Pupung menjelaskan, yang dimaksud jamban tidak sehat adalah umumnya jamban di kawasan Cimerak tidak memenuhi syarat ideal.

Misalnya, masih banyak jamban yang dibangun sembarang dan ditempatkan berdekatan dengan sumber air.Bahkan masih ada yang didirikan di atas kolam yang digunakan untuk MCK.“Kondisi itu hampir dijumpai di setiap rumah di Cimerak. Mayoritas jamban di sana juga tidak bertutup dan berpotensi mencemari sumber air,”kata Pupung. Dia menyebutkan, syarat ideal jamban setidaknya dibangun dengan jarak antara 8-15 meter atau rata-rata 10 meter dari sumber air.

Menurut Pupung, di Kecamatan Cimerak masih banyak jamban yang berdekatan dengan sumber air, bahkan dibangun di atasnya. Hal itu sangat rentan menyebabkan penyebaran penyakit, karena jamban merupakan salah-satu media bibit penyakit seperti diare,typhus, muntaber,disentri,cacingan, dan gatal-gatal. Selain itu, lanjut Pupung, kondisi jamban yang tidak sehat dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika. Pascakejadian KLB diare,dinkes masih memberikan perhatian khusus untuk Kecamatan Cimerak.“Selain tetap memberikan kesiagaan petugas, penyuluhan lingkungan juga terus dilakukan.

Salah satu sasarannya adalah menggugah masyarakat memperhatikan kesehatan jamban,” tandas Pupung. Kepala Dinkes Ciamis Dendy R Sukardjo menyebutkan,sekalipun pihaknya tak bisa melakukan pembuatan jamban untuk masyarakat, melalui penyuluhan itu diharapkan dengan kesadaran, masyarakat setempat bisa membangun jamban ideal dan sehat.“Dengan kondisi itu,kami tidak bisa menyalahkan siapapun. Sebab, faktor alam memang mengondisikan masyarakat setempat menjadi seperti itu,”kata Dendy.

Karena itu, lanjut Dendy, jika memungkinkan pihaknya mengusulkan kepada pihak terkait untuk dilakukan pengadaan air bersih di beberapa wilayah di Kecamatan Cimerak.Pengadaan air bersih dari wilayah tertentu, bisa meminimalisasi efek jamban kurang sehat. (ujang marmuksinudin)



Post Date : 15 Februari 2010