Kampanye Nasional Tahun Sanitasi Internasional 2008 Sanitasi untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

Sumber:Kompas - 15 Desember 2008
Kategori:Sanitasi

Tahun Sanitasi Internasional 2008

Tahun 2008 telah ditetapkan oleh Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Tahun Sanitasi Internasional (International Year of Sanitation 2008 = IYoS 2008), dengan tujuan utama mendorong komunitas global untuk mencapai target Millenium Develop-ment Goals (MDGs) bidang sanitasi melalui advokasi, komunikasi, dialog, dan peningkatan hubungan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi.

Majelis PBB menganggap sanitasi penting untuk tercapainya MDG karena sanitasi dan hygiene/kebersihan adalah kunci keberlangsungan hidup dan pertumbuhan anak. Sebanyak 2,6 milyar manusia di dunia berkembang belum menikmati sanitasi, alhasil jutaan anak meninggal setiap tahun karena penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah. PBB menganggap sanitasi vital untuk kesehatan; berpengaruh pada aspek ekonomi karena Sanitasi yang lebih baik berdampak positif pada pengurangan kemiskinan; sanitasi berkontribusi positif pada pembangunan sosial, mengurangi penyakit, meningkatkan gizi anak, meningkatkan daya tangkap anak sekolah, meningkatkan produktifitas kerja orang dewasa dan menjaga kehormatan perempuan dan anak perempuan. Sanitasi juga memproteksi sumber air; tanpa sanitasi, 200 juta ton tinja yang tidak diolah. menyebab kan lingkungan tercemar dan menebar penyakit. Target yang ingin dicapai di tahun 2015 adalah memberikan akses sanitasi bagi separuh dari 2,6 milyar orang yang sekarang ini tidak mempunyai akses ke prasarana Sanitasi yang baik.

Di Indonesia sendiri, sanitasi merupakan masalah yang sangat serius, karena dari 100.000 kematian balita setiap tahun, 31.200 (30% lebih) diantaranya disebabkan oleh diare yang disebabkan oleh buruknya sanitasi. Jika dikaitkan dengan akses ke toilet atau jamban di setiap keluarga, kondisi sanitasi masyarakat Indonesia masih sangat mempri-hatinkan. Data yang di terbitkan oleh BPS tahan 2006 menyebutkan bahwa baru 55% rumah tangga memiliki akses sanitasi dan toilet secara baik, artinya masih ada 100 juta masyarakat Indonesia yang hidup dengan sanitasi buruk.

Kota seperti Jakarta saja hanya terlayani 10% oleh sistem sanitasi terpusat. Mayoritas penduduk di perkampungan dan perdesaan masih menggunakan sungai-kali untuk pembuangan BAB. Sungai dan kali di Indonesia juga digunakan untuk cuci dan mandi, sehingga sungai dan kali menjadi sumber penyebar penyakit, yang seharusnya dijaga kebersihannya, karena AIR MERUPAKAN SUMBER KEHIDUPAN.

Departemen Pekerjaan Umum telah mencanangkan IYoS 2008 di Indonesia pada 27 Maret lalu, dengan sasaran meningkatkan kepedulian dan komitmen pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat akan sanitasi sebagai salah satu kunci kelangsungan hidup generasi yang akan datang. Program komunikasi IYoS 2008 dirancang dalam sebuah Kampanye Sanitasi Nasional yang berpuncak pada Hari Bakti PU di bulan Desember 2008.

KAMPANYE NASIONAL

Kampanye Nasional dalam rangka IYoS 2008 berisi berbagai kegiatan komunikasi yang bertujuan:

Masyarakat

• Meningkatkan kesadaran masyarakat akan sanitasi dan kebersihan sebagai. kunci kelangsungan hidup dan perkembangan generasi yang akan datang.

• Meningkatkan pemahaman akan pentingnya menjaga air sebagai sumber kehidupan, dengan tidak mencemari sumber air (sungai, danau, air tanah, sumur).

• Mendorong masyarakat untuk berusaha mempunyai prasarana sanitasi yang baik dan sesuai dengan standar kesehatan dan lingkungan.

Pemerintah

• Menjadikan masalah sanitasi sebagai prioritas utama dalam program kerja.

• Mendesak Pemerintah untuk mengambil langkah-langkah kongkrit dalam menanggulangi masalah Sanitasi.

• Mendesak Pemerintah untuk menetapkan target yang terukur untuk setiap tingkat Pemerintahan, departemen dan aparat terkait.

Kegiatan-kegiatan dalam Kampanye Nasional Tahun Sanitasi Internasional 2008

• Perencanaan Tahun Sanitasi Internasonal 2008 di Indonesia oleh Menteri Pekerjaan Umum pada peringatan Hari Air Dunia, 27 Maret 2008

• Lomba Gambar & Pidato Anak "Menjaga Air Sumber Kehidupan" di Bali, 8 Juni 2008

• Peresmian Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) oleh Presiden RI di Bali, 14 Juni 2008

• Penyampaian pesan anak Bali kepada Presiden RI dalam rangka peresmian DSDP

• Pameran hasil Lomba Gambar Anak SD Bali di Mal Galeria Bali, 14 dan 15 Juli 2008

• Peresmian toilet sekolah (SD) Sepatan, Kabupaten Tangerang , 26 Agustus 2008 oleh SIKIB

• Study Tour Sanitasi Siswa SD di Bali ke Instalasi Pengolahan Air Limbah SARBAGITA dan DSDP pada peringatan Hari Habitat Dunia, 30 Oktober 2008

• Lomba Poster dan Karya Tulis tingkat SLTP “Sanitasi untuk kehidupan yamh lebih baik”, diselenggarakan di 16 kota di Indonesia

• Jambore Sanitasi yang diikuti oleh 96 anak pemenang 1 hingga 3 dari lomba poster dan karya tulis tingkat SLTP, Jakarta, 3-7 Desember 2008

• Penyampaian pesan anak mengenai sanitai kepada Wakil Presiden RI sebagai salah satu kegiatan dalam Jamboree Sanitasi

• Laporan kegiatan pelaksanaan Tahun Sanitasi Internasional 2008 di Indonesia yang akan disampaikan kepada PBB pada akhir tahun ini, akan menjadi salah satu kegiatan tutup tahun sanitasi.

Konsep kreatif dalam kampanye sanitasi nasional ini menggunakan pendekatan komunikasi dengan titik sentral Anak. Mengapa anak?

• Anak adalah masa depan bangsa; melakukan kampanye dengan bertitik pusat pada anak akan membentuk generasi baru yang peduli Sanitasi.

• Anak adalah segmen masyarakat yang paling rentan terhadap dampak dari buruknya sanitasi. Anak merupakan target utama program Sanitasi Internasional

• Kaca mata anak, lebih polos dan jujur dalam melihat kondisi dan masalah di sekitarnya

• Anak merupakan kelompok yang memiliki potensi dan mampu menjadi ‘agen perubahan' dalam masalah sanitasi.

• Secara universal Anak merupakan kepentingan bersama



Post Date : 15 Desember 2008