Kapasitas Drainase Minim

Sumber:Koran Sindo - 18 Maret 2011
Kategori:Drainase

JAKARTA– Saluran air (drainase) yang dibangun Pemprov DKI Jakarta terbukti belum mampu mengantisipasi hujan deras pada Rabu (16/3). Akibatnya, sejumlah genangan bermunculan di berbagai titik di Ibu Kota.

Di Jalan Sabang,Jakarta Pusat, misalnya, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.Padahal, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta baru saja menyelesaikan pembangunan saluran pembuangan air silang (crossing drainase) di bawah Jalan MH Thamrin,Jakarta Pusat. Kepala Dinas PU DKI Jakarta Ery Basworo mengakui, sejumlah ruas jalan di Jakarta tergenang. Genangan ini disebabkan tali air saluran penghubung dipenuhi sampah sehingga menyumbat aliran air.

Menurut Ery, sebenarnya setelah pengerjaan crossing drainase di Jalan MH Thamrin selesai, kawasan Sabang aman dari genangan meski beberapa kali hujan deras turun. Namun karena hujan deras Rabu (14/3) lalu mencapai 100 milimeter,Jalan Sabang dan sekitarnya tergenang. ”Saluran lama ini akan kita hubungkan dengan saluran baru yang sudah ada pompa airnya. Sehingga aliran air di dua saluran tersebut bisa tersedot dengan cepat,” kata Ery Basworo kemarin.

Sebelumnya pengerjaan drainase di Jalan MH Thamrin meliputi Jalan Sabang, Jalan Sunda, Jalan Wahid Hasyim, dan Jalan Agus Salim.Pengerjaan crossing drainase ini dilakukan agar banjir tidak lagi terjadi di jalan protokol saat hujan lokal tiba pada akhir Desember.Saluran yang ada di wilayah tersebut memang tidak mampu menampung air yang cukup besar sehingga salurannya diperlebar.

Aliran air hujan yang masuk dalam drainase di Jalan Thamrin, Jalan Sabang,Jalan Sunda, Jalan Wahid Hasyim,dan Jalan Agus Salim langsung dibuang ke Kali Cideng, Jakarta Pusat. Dari Kali Cideng aliran air akan dipompa ke Kanal Banjir Barat melalui Pompa Siantar. Ada dua saluran dengan panjang dan lebar masing-masing 4x2 meter dan 3x2 meter. Lokasi saluran drainase akan menyilang dari depan gedung Jaya Thamrin dan Surya Thamrin, Jakarta Pusat.

Nilai kontrak kerja pengerjaan drainase di Jalan Thamrin ini Rp38 miliar. Sementara itu, genangan Rabu (16/3) paling parah terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Titik genangan air di wilayahJakartaPusatdanJakarta Selatan di antaranya terdapat di Jalan Jenderal Sudirman depanRatuPlazaarahSemanggi dengan ketinggian air 15–20 cm dan di Pintu Satu Senayan. Genangan juga terjadi di Jalan Gatot Subroto tepatnya di lampu merah Kuningan arah Semanggi.Ketinggian air mencapai 15–20 cm.

Demikian di sisi kiri jalan tol Kebon Jeruk genangan air setinggi 10–15 cm,di Jalan Dr Satrio arah ITC Kuningan setinggi 30 cm, dan genangan di depan Plaza FX,Jl MH Thamrin,10–15 cm. Ke depan, Dinas PU akan menghubungkan saluran baru dengan saluran lama menggunakan pompa air.Pasalnya, saluran baru yang dibangun berukuran 2x3 meter ini belum terhubung dengan saluran lama.

Aliran yang tidak terhubung sama sekali itu mengakibatkan laju air terhambat. Konsultan Tata Air Dinas PU DKI Jakarta Hadi Purwanto mengatakan, munculnya genangan air akibat sumbatan utilitas.Menurutnya,utilitas ini perannya sangat penting terhadap laju air. Sedikit tersumbat saja akan menyebabkan genangan air.

”Kemampuan crossingdrainasedi Thamrinituuntuk menampung curah hujan sebanyak 75 milimeter, sedangkan hujan yang terjadi itu (Rabu, 16/3) mencapai 108 milimeter. Saluran air pun tidak dapat menampungnya,” terangnya. tedy achmad



Post Date : 18 Maret 2011