Karyawan Pengolah Sampah Bojong Mengaku Diteror

Sumber:Koran Tempo 12 Agustus 2004
Kategori:Umum
BOGOR - Pekerja tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bojong di Kampung Rawajeler, Desa Bojong, Klapanunggal, Bogor, mengaku diintimidasi oleh sejumlah orang bertopeng. Bahkan rumah karyawan dan pintu gerbang tempat sampah modern itu juga sering dilempati orang tak dikenal.

Menurut sejumlah karyawan, itu ketika beraksi mereka memakai penutup wajah, yang terlihat hanya matanya. Mereka sempat mendatangi rumah kontrakan tiga karyawan dan beberapa rumah warga yang telah menjadi karyawan TPST Bojong. "Selasa tengah malam, pintu kontrakan saya digedor. Saya dengar mereka mengancam saya dan teman-teman jika berani masuk kerja," ujar karyawan yang mengaku bernama Dadang, Rabu (11/8).

Keadaan ini membuat karyawan PT Wira Guna Sejahtera - pengelola tempat sampah mulai ketakutan. Menanggapi masalah ini, Direktur Utama PT WGS Sofyan Hadi Wijaya meminta karyawannya tetap tenang dan tidak terpancing. "Saya merasa kasihan kepada karyawan, karena tujuan mereka bekerja mencari uang untuk menghidupi anak dan istrinva. Saya yakin ini ada provokatornya, kata sofyan kemarin,

Sofyam mengaku telah menghubungi Kepolisian Resort Bogor untuk melindungi karyawannya sejak Selasa (10/8) lalu. Di tempat terpisah Kepala Bagian Operasional Polres Bogor Komisaris Polisi Heri Susanto mengatakan telah menugaskan anggotanya untuk patroli. Mereka saya tugasi untuk tetap memantau situasi di seputar lokasi TPST Bojong. Jumlah itu akan kami lipatkan ketika terjadi kejadian yang luar biasa di areal tersebut," ujar Heri.

Terkait dengan TPST Bojong, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Yuyun Muslihat mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bogor akan membentuk tim untuk memasyarakatkan TPST itu lagi. "Sebelum pengoperasian, masyarakat harus diberi pengertian bahwa tempat sampah itu sangat penting," katanya

Sementara itu, dari Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso meminta pejabat Pemerintah Kabupaten dan Kota Bogor bisa mengendalikan aksi penolakan warga Desa Bojong, Klapanunggal, terhadap TPST Bojong. "Pejabat-pejabat di daerah itu saya harapkan mampu meredam gejolak yang ada," kata Sutiyoso di Balai Kota kemarin.

Soal analisis mengenai dampak lingkungan yang ternyata belum dimiliki TPST Bojong seperti diungkapkan Pemerintah Kabupaten Bogor, Sutiyoso mengaku belum tahu. deffan purnama/ tjandra

Post Date : 12 Agustus 2004