Katulampa tak Selalu Jadi Tudingan

Sumber:Pikiran Rakyat - 03 Februari 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
SELAMA ini, tatkala Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dilanda banjir, daerah Bogor selalu menjadi tudingan. Bahkan, istilah yang selalu diungkapkan, banjir kiriman dari Bogor. Apakah banjir yang melumpuhkan Jakarta Kamis (1/2) sampai Jumat (2/2) karena kiriman dari Bogor?

Banjir yang terjadi di daerah ibu kota, Jakarta tidak bisa dilepaskan dari pengendalian air di Katulampa, Kab. Bogor. Sebab, pintu air tersebut sebagai pengendali pertama aliran Kali Ciliwung yang hulunya ada di daerah Ciawi sampai hilirnya melintasi Kota Bogor, Depok, sampai Jakarta.

Sehingga, kalau tingkat ketinggian air di pintu Katulampa melampaui ambang batas, dengan sendirinya memengaruhi ketinggian air di pintu Depok serta terakhir di pintu air Manggarai, Jakarta Selatan.

Dari Bogor dilaporkan, ketinggian air di pintu air Katulampa sampai pukul 20.00 WIB, Jumat (2/2) masih di bawah normal yakni 40 cm. Sedangkan di kawasan Puncak, sempat turun hujan pada pagi hingga siang kemarin.

Petugas pintu air Katulampa, Andi Sudirman dihubungi PR tadi malam menjelaskan, dalam beberapa hari ini, ketinggian air di Katulampa mengalami pasang surut. Pada Senin (29/1) lalu, ketinggian air sampai di atas ambang normal yakni 150 cm, sementara batas normal 80 cm. Sehingga, kondisi pada waktu itu sudah masuk siaga.

Ketinggian air kembali lagi terjadi pada Rabu (31/1) yakni mencapai 100 cm. Namun, bertahan hanya sampai dua jam. Setelah itu turun kembali ke bawah ambang batas.

Terkait dengan kejadian banjir yang melumpuhkan Jakarta pada Jumat kemarin, dan jika merujuk kepada ketinggian air di Katulampa yang hanya 40 cm atau di bawah ambang normal, tidak bisa disimpulkan bahwa banjir yang terjadi di Kota Jakarta pada Jumat kemarin, merupakan banjir kiriman dari Bogor.

Namun, tak menutup kemungkinan, kontribusi air yang masuk ke Kali Ciliwung bukan saja berasal dari hujan di daerah kawasan Puncak sebagai hulu Ciliwung, melainkan juga berasal dari kontribusi air yang dilintasi Kali Ciliwung yakni Kota Bogor, Depok, sampai Jakarta.

Manakala di sepanjang lintasan Ciliwung terjadi hujan, akan menambah volume air yang masuk ke Kali Ciliwung.

Dalam pantauan dua hari terakhir, daerah Depok dan Jakarta belakangan ini diguyur hujan. Begitu pula di Bogor.

Di kawasan Puncak sendiri sebagai hulu Kali Ciliwung, hujan tidak terlalu deras. Jumat kemarin, hujan hanya terjadi pada pagi hari dan berlangsung tidak terlalu lama.

Sebaliknya, di daerah Jakart, Depok, dan sekitarnya terjadi hujan cukup lebat pada hari Kamis (1/2) dan Jumat (2/2). Maka, ketika Jakarta dilanda banjir, tidak terdengar pernyataan dari para pejabat daerah tersebut seperti yang sering terungkap selama ini bahwa Jakarta banjir karena kiriman dari Bogor! (Irwan/Anton/PR)



Post Date : 03 Februari 2007