Kelola Sampah Pasar

Sumber:Jawa Pos 29 Maret 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
DINAS Pasar Kota Semarang akan memfokuskan penanganan sampah di pasar tradisional melalui pengolahan pupuk organik. Cara itu diambil sebagai upaya mengurangi tingginya tumpukan kotoran di pasar-pasar tradisional. Saat ini, lebih dari 70% sampah yang ada di pasar berasal dari makanan olahan, ikan, sayur dan buah.

"Sebenarnya, program ini sudah lama dilakukan dengan mengambil Pasar Gayamsari sebagai proyek percontohan. Dinas pernah bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undip, tapi terpaksa berhenti. Kesulitannya pada masalah modal dan pemasaran," ujar Tommy Y Said, kepala Dinas Pasar, baru-baru ini.

Menurut mantan Kasatpol PP ini, pihaknya kesulitan memasarkan hasil produksi lantaran belum ada pengusaha atau penjual yang bersedia menampung. Saat ini, sebagian besar pupuk yang dikelola terpaksa ditimbun begitu saja.

Produk olahan itu selama ini memang menjadi produk uji coba bagi para mahasiswa dari FKM Undip. Untuk mengolah sampah organik di pasar, mereka menggunakan proses fermentasi EM-4. Dalam praktiknya, mahasiswa hanya memberikan penyuluhan pada petugas kebersihan honorer di pasar untuk melakukan proses produksi.

"Caranya mudah sehingga kami (petugas kebersihan-Red) bisa melakukan sendiri," tutur Achmad Munip, salah seorang petugas di Pasar Gayamsari. Bahan pupuk kompos itu kata dia dibuat dari sampah organik, selanjutnya diproses dengan mengunakan EM4, kotoran sapi dan larutan molase. Semua bahan itu telah disediakan Undip sehingga petugas tinggal mengolahnya. (rei-73)



Post Date : 29 Maret 2005