Ketika Sebagian Daerah Kota Mojokerto Digenangi Air

Sumber:Jawa Pos - 05 April 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Banjir; Keluhan Utama Warga KotaSEBENARNYA, sore kemarin hujan tidaklah begitu deras. Pun, tidak lama. Hanya sekitar satu jam, selebihnya hanya rintik-rintik kecil. Namun, hujan yang hanya beberapa saat itu ternyata sudah membuat daerah-daerah yang menjadi kantong banjir pun tergenang. "Ya sudah begini kondisinya. Setiap hujan dikit saja, sudah banjir," ujar Miah, warga Jagalan, tepatnya di gangn belakang RSUD.

Tidak hanya itu, keluhan senada juga dirasakan warga di Jl HOS Cokroaminoto dan Jl KH Ahmad Dahlan. Terutama hal ini dirasakan oleh para pelaku usaha. Maklum, di tempat ini ada beberapa perkantoran, toko serta hotel. "Sepi, kalau hujan sepi. Siapa yang mau datang wong jalannya banjir seperti ini," ujar seorang pemilik toko HP seraya menunjuk ke arah air yang setinggi betis orang dewasa.

Pun, di alun-alun, hujan yang seharusnya menjadi anugerah Tuhan, justru dirasakan sebaliknya para PKL di alun-alun. Terutama bagi mereka yang menjajakan dagangannya di atas hamparan rumput. Para PKL yang berada di atas trotoar, yang menyilang di tengah alun-alun masih dapat bernapas sejenang. Setidaknya, lokasi dagangannya tidak tergenang air. Namun, berbeda bagi mereka yang berada di bagian tengah, jangan harap untuk bisa membuka tenda. Sebab, rumput-rumpatan tersebut tergenang air, setinggi mata kaki, bahkan sebagian lagi lebih dari itu.

Salah satu yang terkena dampaknya adalah stan KFC yang buka di alun-alun sisi timur tersebut. Tepat di bawah tempat duduk pengunjung, juga tergenang air. Akibatnya, para pembeli banyak yang memilih untuk dibawa pulang. "Bagaimana mau makan sini, wong bawah kursi penuh air seperti ini," ujar Nana, seorang pengunjung.

Tidak hanya itu, untuk menjangkau stan ini, pihak pengelola terpaksa membuat jembatan papan yang menghubungkan trotoar dengan lokasi stand.

Tampaknya masalah banjir juga menjadi persoalan yang kini sangat dirasakan warga kota. Sebagaimana dikatakan salah satu anggota dewan Djodi Stariaso. Selama masa reses untuk serap aspirasi, keluhan utama yang disampaikan kepadanya adalah masalah banjir.

"Hampir setiap orang yang datang dan saya tanyai tentang masalahnya, mereka mengatakan banjir," ujar dia.

Untuk itu, pihaknya berharap agar pemkot bisa mengatasi masalah ini. "Saya hanya katakan kepada konstituen saya, dewan hanya bisa menyampaikan kepada eksekutif tentang masalah ini. Wali kota harus segera menanganinya, karena msyarakat di bawah sudah menjerit," tukas dia. (khoirul inayah/dedy ervanto)



Post Date : 05 April 2005