Kolaka Utara Kembali Dilanda Banjir

Sumber:Jurnal Nasional - 13 Maret 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Sebanyak tujuh desa di tiga kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) dilanda banjir sejak Sabtu (10/3) dini hari dan terus berlangsung hingga Senin (12/3). Banjir di tiga kecamatan tersebut menggenangi setidaknya 279 rumah dan 350 (ha) hektar lahan pertanian.
 
Banjir yang terbilang parah ini terjadi akibat jebolnya tanggul sungai di salah satu kecamatan, yakni Kecamatan Pakue, sepanjang dua kilometer, sehingga dua kecamatan lain, yakni Kecamatan Pakue Tengah dan Utara, yang bertetangga juga terkena imbasnya.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut Munir Nur mengatakan, pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap rumah warga yang terkena banjir. Tidak ada korban jiwa yang jatuh akibat bencana tersebut, namun terdapat 48 rumah yang mengalami rusak berat.
 
"Yang mengalami kerusakan ringan sebanyak 57 rumah. Untuk sementara, korban banjir kini mengungsi ke kerabat mereka di daerah yang tidak kebanjiran," ucap Munir di Lasusua, ibu kota Kolut, Senin (12/3).
 
Menurut Munir, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan ke para korban berupa bahan makanan sepeti mi instan. Dia bersama jajarannya juga akan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi di daerah banjir.
 
Daerah Pakue merupakan salah satu kawasan di Kabupaten Kolut yang merupakan langganan banjir setiap tahunnya. Kawasan yang hampir berbatasan dengan wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) ini terbilang daerah dengan lingkungan yang sudah rusak. Selain perambahan hutan untuk usaha pertanian, lahan-lahan di daerah tersebut dieksploitasi untuk kepentingan pertambangan.
 
Sebagai daerah yang hampir berada di perbatasan, infrastruktur di sana juga belum memadai. Bahkan ada satu jembatan yang sudah tiga tahun dibangun namun selalu mengalami kegagalan karena terus-menerus diterjang banjir.
 
Wilayah banjir di Kolaka Utara bukan hanya di kawasan Pakue. Tahun 2010 lalu, daerah ini sempat menjadi perhatian nasional setelah banjir bandang yang melanda kawasan Kecamatan Lasusua dan menewaskan seidaknya 10 orang warga setempat.
 
Selanjutnya, pada Desember 2011 lalu, empat kecamatan yakni Rante Angin, Wawo, Lambai, dan Lasusua, juga dilanda banjir dengan ketinggian yang mencapai satu meter. Banjir ini memaksa ratusan warga mengungsi karena khawatir dengan peristiwa banjir bandang tahun 2010 lalu.
 
Peristiwa banjir kali ini berlangsung di tengah suasana menjelang pemilihan kepala daerah periode 2012-2017 yang dijadwalkan pada 18 Maret mendatang dengan diikuti tiga pasangan calon, termasuk kandidat bupati incumbent Rusda Mahmud.


Post Date : 13 Maret 2012