Kontrol Pengolahan Limbah Masih Lemah

Sumber:Kompas - 26 Desember 2008
Kategori:Air Limbah

Jakarta, Kompas - Pemerintah masih kurang serius dalam mengupayakan perbaikan kualitas lingkungan. Hal itu antara lain terlihat dari lemahnya kontrol terhadap instalasi pengolahan limbah. Pemberian izin untuk 511 instalasi pengolahan limbah selama tiga tahun terakhir belum memperbaiki lingkungan.

Dari sekitar 20.000 industri manufaktur skala besar dan sedang di Tanah Air, hanya sekitar 800 industri yang mengolah limbahnya dengan baik. Adapun dari sekitar 64,4 juta ton limbah, hanya sekitar 5 persen yang diolah dengan baik.

Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Berry Nahdian Forqan, Kamis (25/12) di Jakarta.

Berry mencantumkan salah satu persoalan buruknya penanganan limbah ini ke dalam laporan Environmental Outlook 2008 ”Hak Atas Lingkungan Masih di Langit” yang dikeluarkan pada 23 Desember 2008.

”Banyaknya pengeluaran izin pengolahan limbah tanpa kontrol yang ketat hanya menjadikan perizinan itu sebagai alat legitimasi yang melemahkan penegakan hukumnya,” kata Berry.

Intensitas meningkat

Dalam penyampaian Environmental Outlook 2008 oleh Berry, hadir pula narasumber pemerhati perempuan dan lingkungan, Rieke Dyah Pitaloka. Rieke menandaskan, kondisi yang paling rentan atas kerusakan lingkungan akibat pencemaran itu dihadapi anak-anak dan perempuan.

Menurut Berry, limbah yang tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3) pun sampai sekarang juga tidak tertangani dengan baik meskipun Indonesia termasuk salah satu negara yang menandatangani Konvensi Basel dalam upaya meningkatkan perlindungan masyarakat dan lingkungan terhadap limbah B3.

”Indonesia juga menjadi importir barang bekas, yang di antaranya menjadi bagian dari limbah elektronik yang tidak memiliki sistem kontrol yang baik. Limbah tersebut menjadi sumber penghidupan masyarakat, tetapi kontrol pemerintah sangat lemah,” ujar Berry. (NAW)



Post Date : 26 Desember 2008