Kota Mulai Dibersihkan

Sumber:Kompas - 11 Februari 2007
Kategori:Sampah Jakarta
Jakarta, Kompas - Pembersihan Ibu Kota dari tumpukan sampah pascabanjir dimulai. Di Pintu Air Manggarai, satu unit alat berat backhoe mengeruk sampah dan puing-puing rumah dari sungai. Sampah yang sangat banyak membuat pengerukan berlangsung berjam-jam.

Berdasarkan pemantauan Kompas, Sabtu (10/2), sampah-sampah itu dibuang oleh 27 unit truk ke Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang, Bekasi. Di Jalan Kalibata Raya, tiga alat berat dan belasan truk dikerahkan untuk membersihkan sampah dan lumpur di kawasan tersebut.

Para pengungsi di Bendungan Hilir dan Karet Tengsin juga tampak mulai pulang guna membersihkan rumah mereka yang sempat terendam. Menurut Hapson, warga Bendungan Hilir, dia ingin segera memulai hidup normal karena di pengungsian sangat tidak nyaman dan tidak ada fasilitas yang memadai.

Namun, warga di Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, meminta truk pengangkut sampah mempercepat pembuangan timbunan material yang secara swadaya sudah dikumpulkan masyarakat. Feri, warga, mengharapkan timbunan sampah segera diangkut agar tidak mengganggu kesehatan.

Di RT 5 RW 23, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, warga sibuk membersihkan rumah dari sampah dan air banjir yang selama lima hari terakhir memenuhi rumah mereka. Di permukiman yang terbentang di sepanjang rel kereta api tersebut sampah bertumpukan di mana-mana. "Kami tidak tahu di mana membuangnya," kata Madi (56), Ketua RT 5 RW 23, Kelurahan Wijaya Kusuma.

Sampah juga menyebabkan dua dari tujuh koridor busway yang ada di Jakarta masih belum beroperasi, yakni koridor dua, jurusan Pulogadung-Harmoni, serta koridor tiga, jurusan Pulogadung-Dukuh Atas.

Menurut staf Badan Pengelola Transjakarta, Rico Suwanto, kedua koridor tersebut masih belum berfungsi karena sebagian jalur, seperti di kawasan Pedongkelan serta Perintis Kemerdekaan, masih tertutup sampah dan lumpur sisa banjir.

Di Jakarta Utara, seperti di wilayah Penjaringan, Cilincing, Kelapa Gading, dan Sunter, pembersihan rumah tidak dapat dilakukan dengan cepat karena pipa PAM Jaya tidak mengalirkan air. Warga Sunter Agung juga membersihkan permukiman mereka. Sampah tidak saja memenuhi jalan dan parit, atau tersangkut di taman, tetapi juga masuk ke rumah-rumah warga.

Sampah yang bisa dikumpulkan warga di tepi jalan tidak dapat terangkut semua, seperti terlihat di Kapuk Raya dan Semper Barat, akibat keterbatasan truk. "Truknya kurang, Pak. Mungkin besok (Minggu ini) baru bisa bersih," kata Kepala Administrasi Wilayah Jakarta Utara Setia Budi kepada Wali Kota Jakarta Utara Effendi Anas. (*/ECA/WIN/CAS/HLN/CAL)



Post Date : 11 Februari 2007