Lagi, Rob Genangi Jakarta Utara

Sumber:Kompas - 07 Desember 2009
Kategori:Banjir di Jakarta

Jakarta, Kompas - Sejak tiga hari lalu, air pasang laut atau rob kembali menggenangi sebagian pesisir di Jakarta Utara. Aktivitas warga pun terganggu. Rob kali ini diperparah dengan hujan lebat yang terus mengguyur pada Sabtu (5/12) dan Minggu (6/12).

”Lingkungan kami ini memang seperti dilupakan orang. Rob berhari-hari begini, bantuan tidak ada. Masalah nelayan tidak bisa melaut tidak apa-apalah. Namun, kami sangat butuh bantuan transportasi, terutama untuk anak-anak berangkat sekolah,” tutur Roni (38), warga RW 07 Kelurahan Marunda Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu.

Keluhan Roni beralasan. Sepeda motor yang dimilikinya kerap mogok ketika dipaksakan mengarungi genangan setinggi lebih dari 30 sentimeter di jalanan perkampungannya. Ojek gerobak rata-rata mematok sedikitnya Rp 5.000 untuk mengangkut satu orang dan Rp 10.000-Rp 20.000 untuk mengangkut orang dan sepeda motor.

Harga itu mahal bagi nelayan seperti Roni yang pendapatannya kurang dari Rp 50.000 per hari.

Kawasan Marunda merupakan lokasi langganan rob yang bisa datang dua kali dalam satu bulan, yaitu saat bulan baru dan bulan purnama. Ditambah hujan lebat, tinggi genangan yang menerjang rumah warga bisa mencapai 50 sentimeter atau lebih.

Selain Marunda, Minggu kemarin genangan rob terjadi di kawasan Muara Baru, Muara Angke, sebagian Jalan RE Martadinata dan Jalan Lodan Raya.

Kerusakan lingkungan

Meski dipengaruhi fenomena alam, yaitu bulan baru atau bulan purnama, rob juga selalu mengganas setiap musim hujan tiba. Koordinator Program Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim menyatakan, kondisi itu berhubungan dengan kerusakan lingkungan, terutama tergerusnya sabuk hijau bakau di pantai Jakarta.

Gobang (48), warga RT 09 RW 07, Marunda Baru, yang sejak kecil melaut bersama ayah dan kakeknya, mengatakan, rob selalu terjadi antara November dan Januari. Jika 10 tahun lalu, rob hanya naik hingga ke pantai, sejak awal tahun 2000, rob menerjang rumah warga hingga ke jalan.

Salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi rob adalah dengan membangun tanggul sepanjang 3,5 kilometer. Akan tetapi, saat ini tanggul yang sudah dibangun hanya sepanjang 800 meter.

Dinas Pekerjaan Umum DKI merencanakan penyelesaian pembangunan tanggul pada 2010. Selain tanggung jawab DKI, sebagian pembangunan tanggul juga menjadi beban PT Pelindo. Saat ini, sebagian tanggul yang menjadi wewenang PT Pelindo terlihat retak sehingga memperparah luapan air pasang laut.

Gubernur DKI Fauzi Bowo berjanji berkoordinasi dengan PT Pelindo untuk mengatasi masalah itu. Selain itu, segera memasang pompa di pintu air Hailai, Ancol, untuk mengatasi genangan air di Jalan RE Martadinata dan Lodan Raya. (NEL)



Post Date : 07 Desember 2009