Lahan Kosong Jadi Tempat Sampah

Sumber:Kompas - 14 April 2010
Kategori:Sampah Jakarta

Jakarta, Kompas - Lahan kosong di wilayah Jakarta Barat menjadi tempat pembuangan sampah. Gunungan sampah terus bertambah sehingga memunculkan bau busuk di sekitar permukiman warga.

Sebagian pengelola hotel, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit malah memanfaatkan lahan ini sebagai TPS. Mereka menyerahkan kepada pihak swasta agar biaya pembuangan sampah lebih murah dibandingkan menyerahkan kepada petugas dinas kebersihan. Sayangnya, pihak swasta tersebut membuang sampahnya ke lahan kosong itu.

”Banyak lahan kosong yang dimanfaatkan warga menjadi TPS. Tempat ini di luar pengelolaan kami. Setidaknya, kami mendata ada 20 TPS liar yang ada di Jakarta Barat,” tutur Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat Amir Sagala, Selasa (13/4) di Jakarta.

Salah satu lahan kosong yang menjadi TPS liar terletak di Jalan Arjuna Utara, di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rawa Kopi, Kecamatan Kebon Jeruk. Di tempat ini, pembuangan berlangsung dalam jumlah besar dengan menggunakan truk.

Menurut Amir, sampah di tempat itu berasal dari sejumlah hotel berbintang, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit di wilayah di Jakarta Barat dan Pusat. Pemerintah Kota Jakarta Barat, Minggu, menutup tempat ini dengan memasang papan bertuliskan ”Tempat Pembuangan Ini Ditutup”.

Saat ini, lahan kosong penuh sampah di Jalan Arjuna Utara ini tertutup papan kayu. Selain gunungan sampah, di dalam tempat ini juga terdapat permukiman pemulung semipermanen.

Sampah warga


Gunungan sampah juga terdapat di lahan seluas 4.000 meter persegi di Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng. Lahan ini sejak tahun 1990 menjadi TPS warga setempat. Tokoh masyarakat setempat, Haji Dalih, mengatakan, warga semula kesulitan mencari TPS di sekitar rumah. Mereka kemudian memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat pembuangan. ”Mula-mula sedikit, sekarang menjadi gunung,” katanya.

Lurah Duri Kosambi Naman Setiawan mengatakan, tumpukan sampah terjadi lantaran akses ke jalan utama hanya selebar dua meter. Hal ini menyebabkan truk pengangkut sampah tidak bisa masuk mengambil tumpukan sampah. ”Kami sudah membicarakan berkali-kali dengan warga. Kami akan mengangkut sampah itu dengan menggunakan gerobak kecil menuju jalan besar,” katanya.

Data Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat menunjukkan, setiap hari di wilayah ini terdapat 6.600 meter kubik sampah yang berasal dari sampah rumah tangga, pusat perbelanjaan, hotel, dan pasar. Sebagian besar sampah berasal dari sampah domestik. Data ini belum termasuk sampah yang dibuang di TPS liar. (NDY)



Post Date : 14 April 2010