Lahan Sawah 27 Ribu Ha Tergenang Air

Sumber:Republika - 18 Januari 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
JAKARTA -- Musim hujan pada Januari ini telah mengakibatkan 27.387 hektare lahan sawah di berbagai provinsi tergenang air. Dari jumlah itu 2.551 hektare di antaranya mengalami puso. Kendati begitu, Departemen Pertanian tetap berkeyakinan panen pada 2005 akan mencapai 54 juta ton lebih gabah kering giling (GKG).

''Untuk perkiraan panen pada tahun ini, diharapkan hasilnya tetap mencapai sasaran yakni 54,25 juta ton GKG. Sedangkan pengganti panen di Aceh --yang terkena tsunami-- dibuatkan lahan kompensasi di luar Aceh, serta menggunakan buffer stock produksi seluas 300 ribu sampai 400 ribu hektare,'' ujar Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian, M Jafar Hafsah, Senin (18/1).

Areal persawahan yang dilanda banjir, antara lain, di Provinsi Kalimantan Barat, Lampung, dan Sumatra Selatan. Namun, Deptan belum menerima laporan banjir di areal sawah Pulau Jawa. ''Sawah-sawah yang puso pada tiga bulan terakhir tahun 2004 yakni Oktober, November, dan Desember, mengakibatkan kehilangan hasil panen sebanyak 55.500 ton GKG. Semestinya sawah itu akan dipanen pada Januari 2005 ini,'' ungkap Jafar.

Kendati kebanjiran, menurut dia, suatu lahan sebenarnya masih bisa dipanen. ''Untuk itu ada batasan dari kejadian banjir ini, seperti bila tanaman umur tiga bulan, dan terendam selama tiga hari, maka dipastikan sawah itu puso. Namun, bila hanya terendam kemudian surut dalam satu hari, serta tanamannya tidak rebah, berarti masih bisa dipanen,'' tuturnya.

Menyinggung kondisi iklim saat ini, Jafar menjelaskan, bila berdasarkan ramalam Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), sebelum tsunami anomali iklim normal. Tetapi, setelah peristiwa tsunami, anomali iklim susah dikomentari.

Jafar meminta, seharusnya BMG mengeluarkan analisis baru pascatsunami. ''Berikan kami informasi baru tentang anomali iklim, sehingga bisa menjadi bahan untuk perkiraan tanam dan panen,'' ujarnya. Deptan juga melakukan antisipasi terhadap lahan pasang surut dan lebak. Lahan itu berada di delapan provinsi yaitu Kalsel, Kalteng, Riau, Lampung, Bengkulu, dan Sumsel,'' ungkanya. (zam )

Post Date : 18 Januari 2005