Lelang TPST Ciangir Dibuka Maret

Sumber:Jurnal Nasional - 04 Februari 2010
Kategori:Sampah Jakarta

LELANG pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Ciangir, Tangerang dibuka Maret. Kepastian waktu setelah proses pra-analisis dampak lingkungan (amdal) dan studi kelayakan rampung serta mendapat persetujuan DPRD Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan, antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemkab Tangerang telah sepakat membangun TPST Ciangir. Dinas Kebersihan akan melakukan persiapan kegiatan lelang atau tender pengerjaan fisik TPST Ciangir dengan nilai investasi sebesar Rp700 miliar.

"Maret 2010, proses tender sudah mulai dibuka untuk umum. Sesuai ketentuan hukum, dalam waktu satu setengah bulan atau sekitar pertengahan Mei 2010 pengerjaan fisiknya bisa dilakukan," kata Eko, Rabu (3/2). Pemenang tender diberikan waktu satu tahun mengerjakan pembangunan fisik tanpa harus membangun teknologi pengolahan sampahnya.

Pengembang harus membuat detail amdal berdasarkan pra-amdal, di antaranya menentukan lokasi pembuangan air sampah. Pada 2011 TPST sudah bisa menerima sampah. "Setelah menampung sampah dari dua kota, maka pengembang dapat membangun teknologi pengolahan sampahnya. Yang penting bisa tampung sampah dulu," katanya.

Pemprov DKI akan bekerja sama dengan Wakil Bupati Tangerang Rano Karno untuk sosialisasi dan memberikan keterangan kepada warga sekitar Ciangir. TPST mampu menampung sampah dari Jakarta 1.500 ton per hari dan Tangerang 1.500 ton per hari.

Agar kesepakatan itu dapat berlanjut tanpa masalah, maka dibentuk Tim Kerja sama Antar-Daerah (KSAD) yang masing-masing berkantor di Jakarta dan Tangerang. Kemudian akan disusul dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama Antar-Daerah (PKSAD) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Pembangunan TPST Ciangir telah direncanakan sejak 1993, dibangun di atas lahan seluas 98 hektare. Untuk menghilangkan bau sampah dan lalat, sampah rencananya akan disimpan di dalam tanah dengan menggunakan bunker-bunker. Dari gas metana yang terakumulasi bisa menghasilkan tenaga listrik lebih dari 25 Megawatt yang akan didistribusikan untuk masyarakat Tangerang. Fauzan Hilal



Post Date : 04 Februari 2010