Limbah Penuhi Kali Gandong

Sumber:Kompas - 08 Agustus 2009
Kategori:Air Limbah

MAGETAN, KOMPAS - Limbah cair dari pabrik kulit yang berwarna putih dan berbau menyengat memenuhi Kali Gandong, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Debit air Kali Gandong yang sangat kecil pada musim kemarau membuat limbah menumpuk di badan sungai.

Hari Kamis (6/8), limbah cair terlihat sejauh lima kilometer, mulai dari dekat perumahan di Kelurahan Selosari sampai Jembatan Kali Gandong baru di sebelah barat alun-alun Magetan. Selain Selosari, Kali Gandong juga melewati tiga kelurahan lain, yaitu Kepolorejo, Magetan, dan Tamberan.

Limbah cair terlihat mengalir melalui saluran pembuang limbah di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Magetan menuju Kali Gandong di Kelurahan Selosari. Di LIK ada 120 industri kulit.

Menurut Harmiyatun, warga Selosari yang rumahnya berada di seberang saluran pembuang, pembuangan limbah dilakukan setiap hari mulai pukul 04.00 sampai pukul 24.00.

Wakil Ketua RT 5 RW 2 Selosari Jermanto mengatakan, bau menyengat dari limbah cair kerap membuat warga sesak napas. Ada sekitar 200 orang yang tinggal di dekat kali di Selosari.

Warga tidak hanya menyampaikan keluhannya kepada Balai Pelayanan Teknik Industri Kulit LIK Magetan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, yang mengolah limbah 120 pabrik kulit di sana, tetapi juga ke Pemerintah Kabupaten Magetan. Menurut Jermanto, keluhan sudah disampaikan sejak tahun 2006, tetapi tidak ditanggapi.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan Nanuk Sumarsono mengatakan, awal pekan, pihaknya telah mengirimkan surat teguran kepada Balai Pelayanan Teknik Industri Kulit LIK dan Pabrik Kulit Carma milik PT Carma Wira Jatim terkait pembuangan limbah cair itu.

Isi surat teguran, meminta pabrik kulit mengurangi produksi dan menyesuaikan dengan kapasitas instalasi pengolahan air limbah yang ada.

Kepala Balai Pelayanan Teknik Industri Kulit LIK Magetan Sutarman menganggap wajar kali tertutup limbah. Hal ini disebabkan tidak ada air dari hulu Kali Gandong. Produksi kulit telah diturunkan sampai 50 persen saat musim kemarau ini. Adapun pengelola pabrik kulit Carma milik PT Carma Wira Jatim tak bisa ditemui karena ke luar kota.(APA)



Post Date : 08 Agustus 2009