Longsor, Tanah Bergerak dan Banjir Landa Banyumas

Sumber:Media Indonesia - 07 Januari 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PURWOKERTO (Media): Bencana tanah longsor, tanah bergerak, dan banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) sejak Rabu (5/1) petang.

Sejumlah rumah roboh dan belasan lainnya mengalami kerusakan. Bencana longsor dan banjir terjadi di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Wetan; Desa Tipar, Kecamatan Ajibarang dan Desa Petahunan Kecamatan Pekuncen.

Di Kelurahan Arcawinangun, akibat longsoran tanah di pinggir jalan, membuat Kali Arca terbendung dan meluap. Tanah yang longsor membuat dua rumah milik warga roboh, sedangkan akibat terbendungnya Kali Arca menyebabkan belasan rumah penduduk terendam banjir dengan ketinggian 0,5 meter.

Salah seorang korban, Yudi Sumarjo, mengatakan longsor terjadi pada Rabu petang setelah hujan deras sejak malam hari, tidak berhenti. "Longsoran tanah membuat rumpun bambu di tepi jalan juga ikut terbawa, sehingga membendung Kali Arca. Akibatnya, selain ada rumah yang terkena longsor, juga membuat belasan rumah lainnya banjir," kata Yudi yang ditemui Media, kemarin.

Sedangkan di Desa Tipar, Kecamatan Ajibarang, longsor mengakibatkan dua rumah hancur dan mengancam belasan rumah lainnya. Menurut Warsito warga setempat yang menjadi korban, rumah miliknya ambruk terkena longsor kemarin pagi.

"Longsoran ini diakibatkan oleh hujan yang terus menerus selama sehari semalam. Baru tadi pagi, longsor benar-benar membuat rumah saya hancur," katanya.

Untuk sementara, kata Warsito, dirinya bersama sembilan warga lainnya mengungsi ke musala desa karena rumahnya tidak mungkin lagi dihuni. Pihak desa, katanya, juga telah mengimbau kepada warga yang ada di sekitar lokasi untuk berhati-hati terhadap longsor susulan yang mungkin terjadi.

Sementara itu, tanah bergerak melanda Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen. Sebanyak enam rumah yang dihuni sekitar 20 warga terpaksa harus dikosongkan karena mereka ketakutan kalau sewaktu-waktu rumahnya roboh. Tanah bergerak masih terus terjadi dan mengancam belasan rumah lainnya di desa setempat.

Kepala Desa Petahunan, Suwondo mengungkapkan apabila hujan deras datang maka tanah bergerak semakin mengancam rumah-rumah warga. Untuk itulah, sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, maka warga harus diungsikan dulu ke rumah saudaranya.

"Tim Kabupaten Banyumas sudah datang meninjau dan tengah memikirkan langkah selanjutnya, seperti merelokasi warga yang rumahnya terancam tanah bergerak," ujarnya. (LD/N-1)

Post Date : 07 Januari 2005