Luapan Sungai Genangi Rumah dan Sawah

Sumber:Media Indonesia - 19 Desember 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BANJIR menerjang Pangdeglang, Banten, Bengkulu, dan Cianjur, Jawa Barat, kemarin. Ratusan rumah terendam air, ribuan warga harus mengungsi.
 
Di Pandeglang, 504 rumah kebanjiran di sejumlah desa di Kecamatan Labuan. Air menggenangi rumah, pekarangan, dan sawah hingga setinggi 1-2 meter.
 
“Tidak ada korban. Sebagian warga mengungsi ke SD Negeri 1 Teluk,” papar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pandeglang Cecep.
 
Kejadian serupa di Kota Bengkulu menimpa 200 rumah di Kelurahan Tanjung Agung dan Tanjung Jaya, Kecamatan Sungai Serut. Banjir terjadi karena Sungai Air Bengkulu meluap.
 
Banjir juga menyebabkan puluhan hektare sawah yang mulai ditanami terendam air. Banyak padi yang masih berusia muda terbawa air.
 
“Dua hari berturut-turut hujan sangat deras. Selain itu, pintu air tidak berfungsi membendung air sungai,” papar Kuyung, warga.
 
Dari Cianjur, dilaporkan, sebanyak 15 rumah di Kampung/Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, tersapu banjir bandang akibat meluapnya air Sungai Cipendawa. Luapan air juga menerjang Kampung Gunung Putri, Desa Sukatani, dan Kampung Parigi, Desa Cibodas.
 
Seorang warga di Kampung Gunung Putri tewas tertimbun longsoran tanah. “Banjir bandang datang tibatiba. Ketinggian air mencapai hampir 2,5 meter,” kata Setyabudi, 43, warga Gunung Putri.
 
Banjir juga membawa material yang diduga berasal dari lokasi bekas galian C Ciguntur, yang berada di atas permukiman.
 
“Kami sudah menerjunkan tim untuk mendata dan memberi pertolongan kepada korban,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Bencana BPB Cianjur Yad Ahyad Supardi.
 
Hujan deras juga membuat kantor Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, di Jalan Engku Putri, Batam Center, terendam banjir. Daerah lain, seperti Bukit Cikitsu, jalan di Perumahan Mega Legenda, Simpang Sincom, dan Simpang Franky, juga mengalami nasib serupa.
 
Bencana lain berupa angin kencang menerjang Kecamatan Pandaan, Sukorejo, Prigen, dan Kraton, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sejumlah rumah roboh, pohon bertumbangan, dan jaringan listrik terputus.
 
“Saiful, warga Desa Tunggul Wulung, Pandaan, harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami gegar otak. Ia tengah memperbaiki rumah ketika angin datang dan plafon rumah menimpa kepalanya,” kata Kepala Desa Tunggul Wulung, Hartono. (Tim/N-2)


Post Date : 19 Desember 2012