Margonda Langganan Banjir

Sumber:Koran Sindo - 20 September 2011
Kategori:Drainase

DEPOK – Kawasan Jalan Margonda, Kota Depok kerap menjadi langganan banjir kala hujan tiba. Terlebih jika hujan deras menderas Depok selama berhari-hari. Seperti yang terjadi Minggu (18/9) sore. Titik yang sering dilanda banjir antara lain depan sebuah showroom mobil hingga lampu merah Jalan Juanda, depan Gang Beringin hingga Mal Depok dan Terminal Depok.

Banjir mencapai tinggi lutut orang dewasa.Tak jarang banjir juga menyebabkan sejumlah kendaraan mati hingga menimbulkan kemacetan panjang. Pantauan lapangan menunjukkan, di depan Terminal Depok banjir mencapai 50 sentimeter. Banyak pengendara sepeda motor terpaksa mendorong motornya karena tak mampu melewati genangan air. Pemandangan serupa terlihat di depan showroommobil Jalan Margonda.

Kebanyakan sepeda motor mati mesin secara mendadak saat melewati banjir. Drainase di kawasan tersebut tidak berfungsi. Saat hujan deras, air tak tertampung dan meluap ke jalan hingga menyebabkan kemacetan panjang. Selain kurang berfungsinya drainase, kawasan Jalan Margonda juga adalah wilayah gersang lantaran tidak ada pohon yang berguna untuk menyerap air.”Sudah langganan seperti ini kalau hujan.

Motor saya mati karena knalpotnya kemasukan air. Kalau nggak jalan juga, tidak ada halte untuk berteduh,” keluh Tendy Kurniawan, 38, warga Kecamatan Beji,kemarin. Menurut Tendy, banjir di Margonda memang menjadi pemandangan biasa kala hujan turun. Dia sangat menyesalkan sikap pemerintah yang tidak memperhatikan kondisi Jalan Margonda.Terlebih, imbuhnya, saat ini kawasan Margonda mengalami perkembangan pesat.

”Seharusnya kota percontohan tidak mengalami banjir seperti ini.Yang didahulukan hanya pembangunan, tetapi dampak dari pembangunan tidak diindahkan,” ujarnya. Pria yang telah puluhan tahun tinggal di Depok itu bercerita, sebelum banyak gedung bertingkat dibangun, kawasan Margonda bebas banjir. Kondisi tersebut sangat berbeda dengan saat ini.”Bayangkan ya Mbak, banjir dari sini (depan showroommobil) sampai depan terminal,”keluhnya.

Beruntung, di jalan protokol tersebut tidak terdapat jalan berlubang, sebab jalan rusak sering menyebabkan kecelakaan saat banjir lantaran lubang tertutup genangan air. ”Bedanya di jalan ini tidak rusak seperti kawasan lain di Depok. Tapi ini tetap mengurangi kenyamanan kami sebagai pengendara,” kata Nanda,21.

Tidak adanya pohon penyerap dan buruknya drainase kawasan jalan protokol Depok tersebut dibenarkan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok Yayan Arianto. Setidaknya ada 26 titik rawan banjir di Depok dan pihaknya hanya mampu memperbaiki sekitar dua titik drainase dalam setahun. Perbaikan tersebut tidak sebanding dengan seluruh titik banjir yang ada di Depok saat ini.

”Yang menjadi fokus kami saat ini adalah perbaikan drainase di Jalan Margonda.Titik yang diperbaiki yaitu di depan pom bensin yang ada di Kelurahan Pondok Cina dan perluasan gorong-gorong di depan terminal. Kami juga akan melakukan pengerukan gorong- gorong,”ujarYayan. Perbaikan drainase di dua titik tersebut menelan anggaran hingga Rp1,1 miliar. Biaya tersebut ditambah dengan pengerukan sedimentasi di gorong- gorong sebesar Rp50 juta.

”Ini juga harus dikoordinasikan dengan beberapa instansi terkait,”tandasnya. Misalnya dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), sebab sebagian besar drainase tidak berfungsi baik disebabkan tumpukan sampah di saluran air.”Peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah banjir,” imbau mantan Camat Limo itu. Yayan menuturkan, banjir juga disebabkan tersumbatnya saluran air akibat sebagian besar warga yang membuang sampah sembarangan.

”Jika warga tidak turut serta, tidak menutup kemungkinan jumlah titik banjir akan bertambah. Padahal, pemkot hanya bisa memperbaiki dua titik setahun, jadi kan tidak selesaiselesai,” tukasnya. Menurut Yayan, pihaknya juga menyiapkan satuan petugas (satgas) guna mengantisipasi banjir.

Satgas bertugas memantau di seluruh wilayah dan membersihkan saluran sungai serta drainase dari tumpukan sampah.Pihaknya juga saat ini sudah mendirikan posko banjir yang setiap saat bisa dihubungi di nomor 021.71212161. ”Warga dapat melapor jika terjadi banjir ke nomor tersebut. Online 24 jam dan dijaga petugas,” kata Yayan. ratna purnama



Post Date : 20 September 2011