MCK Komunal Akan Dibangun di 11 Kelurahan

Sumber:Suara Merdeka - 14 Juli 2011
Kategori:Sanitasi

BALAI KOTA - Pembangunan sanitasi komunal di Kota Semarang bakal dimulai pada 2012. Dari hasil survei kelompok kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) sistem sanitasi komunal di 11 kelurahan yang diperbaiki. Kasubid Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Bappeda Kota Semarang, Nurkholis menyebutkan 11 kelurahan itu adalah  Rowosari, Mangkang Kulon, Mangunharjo, Tugu, Wates, Sukorejo, Sarirejo, Dadapsari, Muktiharjo Lor, Sawah Besar dan Trimulyo.

”Dipilihnya kelurahan tersebut, selain faktor lingkungan yang kurang layak, dari sisi kesiapan tempatnya sudah ada. Untuk fisik pembangunan akan dimulai pada 2012,” kata dia yang juga menjadi Ketua Kelompok Kerja AMPL Kota Semarang, kemarin.

Sanitasi komunal yang dimaksudkannya yakni pembangunan MCK. Pembangunannya didanai pemerintah pusat dengan nilai Rp 350 juta untuk tiap MCK komunal.Pemkot berkewajiban memberi dana pendampingan sebesar 5% dari nilai proyek itu.

”Nanti kami lihat dulu disesuaikan dengan anggaran. Kalau hanya cukup untuk MCK komunal, tidak masalah. Kalau ternyata ada anggaran bisa dijadikan MCK plus berupa pengembangan biogas, sarana dan prasarananya harus segera dilengkapi,” tandas dia.

Target 2015

Perlunya pembenahan sistem sanitasi karena sebagian besar kelurahan di Kota Semarang masuk daerah bersanitasi buruk. Pemkot telah mendata setidaknya ada 175 kelurahan masuk kategori tersebut.

Tentu dengan jumlah 11 kelurahan yang pembangunan MCK komunal dimulai 2012, akan sulit tercapai pada 2015 nanti semua kelurahan bisa memiliki sanitasi yang sehat. Target 2015 merupakan amanat dari RPJMD 2010-2015.

Namun bagi Nurkholis, jumlah 175 kelurahan merupakan kuota yang bisa diambil sesuai target pembangunan. ”Tidak terpatok 2015 harus menyelesaikan pembangunan di 175 kelurahan, melainkan disesuaikan dengan arahan pembangunan,” katanya.

Selain MCK komunal yang menjadi perhatian, Pemkot sekarang masih mengkaji pengelolaan air limbah domestik. Muncul harapan di sejumlah kelurahan bersanitasi buruk, pengelolaan limbah domestik (septic tank) dijadikan satu tempat.

”Dari survei banyak rumah tidak miliki WC karena tidak bisa membuat septic tank dengan keterbatasan lahan. Muncul wacana supaya penampungan limbah domestik itu dijadikan satu tempat. Masalah ini masih kami kaji,” ungkap Nurkholis. (H37,J9-16)



Post Date : 14 Juli 2011