Menakar Kualitas Air Ciliwung

Sumber:Kompas - 30 Januari 2009
Kategori:Sanitasi

Kualitas air sungai dibagi dalam empat kelas. Masing-masing dibedakan berdasarkan kegunaan atau peruntukannya. Saat ini kualitas air Ciliwung berada pada kondisi kelas IV. Artinya, air sungai Ciliwung hanya dapat digunakan untuk menyiram tanaman.

Sumber pencemaran Ciliwung berasal dari limbah domestik, limbah industri, limbah pertanian, dan limbah peternakan. Beban pencemar terbesar pada parameter BOD berasal dari permukiman penduduk, terutama di daerah hulu (39 persen) dan di daerah hilir (84 persen).

Adapun di daerah tengah yang melalui Kota Bogor sampai Kota Depok, sumber pencemaran didominasi oleh industri. Masing- masing sebesar 64 persen dan 86 persen. Industri yang dimaksud antara lain industri tekstil di daerah Tajur, industri kecil makanan dan minuman, serta pabrik tahu tempe yang umumnya berada di tepi sungai atau anak-anak sungai.

Guna mengatasi itu semua, Kementerian Negara Lingkungan Hidup telah melakukan studi rencana umum pengendalian pencemaran air Ciliwung untuk 20 tahun ke depan. Pelaksanaan ini dilakukan secara bertahap per lima tahun dan dibagi dalam enam segmen. Untuk lima tahun pertama, dibutuhkan 6.036 WC komunal, saluran kotoran (sewerage system) 6.036 unit, pengelolaan sampah 5.896 ton per hari dan 1.035 unit untuk biogas yang berasal dari limbah peternakan.

Dalam 20 tahun ke depan, diharapkan kualitas air Ciliwung di bagian hulu menjadi kelas I. Artinya dapat pakai untuk bahan baku air minum. Sementara itu, di bagian tengah diharapkan masuk kelas II agar bisa dipakai untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Adapun di bagian hilir masuk kelas III supaya dapat dipakai untuk pertanian dan budidaya ikan air tawar. (RUSTIONO/ Litbang Kompas)



Post Date : 30 Januari 2009