Mendayagunakan Sampah ala Kampung 3R

Sumber:Media Indonesia - 16 Juni 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
DATA Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menunjukkan produksi sampah DKI Jakarta mencapai 6.500 ton per hari. Jumlah itu setara dengan setengah bangunan Candi Borobudur.
 
Yang memprihatinkan, mayoritas sampah itu tidak diolah secara benar. Padahal, bila diolah dengan benar, sampah juga memiliki nilai ekonomi.
 
Dengan berangkat dari fakta itulah PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok tergerak untuk melakukan gerakan pengurangan sampah melalui penerapan konsep reduce, reuse, and recycle (3R). Selain menerapkannya secara internal, perusahaan peraih peringkat hijau dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) KLH itu juga membina masyarakat untuk menerapkan konsep tersebut.
 
“Bekerja sama dengan KLH, kami menjalankan program Kampung 3R di Kelurahan Ancol, Jakarta Utara,” ujar General Manager of PT Indonesia Power UPB Priok, M Ahsin Sidqi, saat ditemui di gerai pameran Pekan Lingkungan Hidup 2012 di Jakarta, Kamis (14/6).
 
Dalam program itu, masyarakat diajak melakukan sejumlah kegiatan. Dalam program Kascing Power misalnya, masyarakat khususnya kelompok muda diajak membudidayakan cacing dengan sampah. Cacingcacing dibudidayakan dengan memanfaatkan sampah organik sebagai makanannya.
 
“Setelah dua bulan, cacing dipanen dan diolah menjadi obat tradisional dalam kemasan kapsul. Kotorannya disaring dan digunakan untuk kompos. Jadi, tidak ada yang terbuang, malah menambah nilai ekonomi,” terangnya.
 
Kegiatan lainnya ialah mendaur ulang kertas. Caranya sederhana. Sampah kertas yang diambil dari bank sampah dicampur air dan dihancurkan dengan blender menjadi bubur. Bubur kertas itu lalu dicetak dan dikeringkan menjadi lembaran-lembaran bahan kerajinan.
 
Sementara itu, sampah plastik kemasan diolah menjadi aneka barang kerajinan dan pernak-pernik. Pada kesempatan itu, Ahsin menunjukkan tong sampah unik yang terbuat dari kertas dan aluminium foil bekas kotak minuman. “Sampah kotak minuman dihancurkan lalu dicetak, baru dibentuk jadi tong sampah,” jelasnya.
 
Program itu membuktikan dengan kreativitas, sampah pun menjadi berguna. (*/H-3)


Post Date : 16 Juni 2012