Mengatasi Kekurangan Air di Purworejo

Sumber:Suara Merdeka - 25 Mei 2005
Kategori:Air Minum
AIR merupakan kebutuhan pokok bagi manusia (meskipun tidak dimasukkan dalam sembilan bahan pokok/sembako). PDAM menjadi salah satu badan pengelola air yang memproduksi air minum bagi masyarakat.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dibangun prasarana yang meliputi bangunan pengolahan air, perpipaan, dan perlengkapannya, yang dimulai dari pengadaan air baku. Air baku menjadi kebutuhan pokok bagi PDAM, sehingga ketersediaan air baku mestinya menjadi pemikiran utama dalam pengembangan suatu kawasan.

Kondisi Eksisting Vs Permintaan Pelanggan

PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo, saat ini mempunyai cakupan pelayanan 14% dari total penduduk Kabupaten Purworejo, dengan kapasitas produksi 195 liter/detik. Dari 16 kecamatan yang ada, baru Kecamatan Purworejo, Purwodadi, Banyuurip, Kutoarjo, Bener, dan Loano yang memperoleh air dari PDAM. Pelanggan terbesar adalah di kota, tepatnya Kecamatan Purworejo. Apabila ada permintaan pelanggan baru, PDAM sulit untuk memenuhi permintaan karena keterbatasan debit air. Permasalahan bertambah dengan adanya penurunan debit beberapa sumber air baku.

Penurunan Debit & Prediksi Kebutuhan

Berdasarkan data yang ada dan pengukuran langsung di lapangan dari tahun 2003-2005, diperoleh tren penurunan debit air, baik dari mata air maupun sumur. Misal sumur Pangen Jurutengah yang semula 10 liter/detik, sekarang menjadi 6,4 liter/detik. Sumur Condongsari dari lima liter per detik menjadi 1,8 liter/detik. Penurunan juga terjadi pada sumur Sibak, Demangan, Pakis.

Mata air juga mengalami penurunan debit, misalnya Mata Air Mudal Kalinongko dari 48 liter/detik menjadi 42,57 liter/detik. Contoh lain terjadi di Mata Air Simbarjoyo ataupun Umbul Medono, Bener.

Kiranya diperlukan penelitian daerah tangkapan air ( catchment area) yang dilanjutkan program proteksi mata air dengan konservasi pada catchment area. Padahal sesuai dengan target Millenium Development Goals (MDGs), apabila pelayanan akan ditingkatkan misalnya untuk Kota Purworejo, pelayanan ditargetkan sampai 75%. Sementara untuk kecamatan lain ditargetkan 30% saja. Artinya, diperlukan penambahan debit sejumlah kurang lebih 573 liter/detik pada 2015. Apabila debit tidak dipenuhi dan ditambah penurunan debit eksisting yang tidak teratasi, akan terjadi krisis air. Dari mana air sejumlah itu dapat diperoleh?

Kemungkinan Pengembangan

Alternatif penambahan debit dapat dilakukan antara lain:

1. Mencari sumber air di Purworejo yang kemungkinan sangat sulit, apalagi untuk debit di atas 10 liter/detik.

2. Penambahan sumur dalam/sumur dangkal dapat dilakukan dengan meneliti lokasi yang tepat (bisa dengan geolistrik), menghitung biaya konstruksi, pemeliharaan yang rutin dan biaya tertentu, dan kontinuitas yang sulit dijamin.

3. Instalasi Pengolahan Air ( IPA), penambahan IPA dapat dilakukan dengan pemikiran dari mana air baku diperoleh. Misal dari sungai harus dihitung pada saat debit sungai minimal, cukup atau tidak.

4. Beli air dari Magelang, secara teknis debit dapat tercukupi tetapi pengaliran harus dilakukan dengan pemompaan, biaya operasional, dan pemeliharaan tinggi.

5. Beli air dari Wonosobo secara teknis dapat dilakukan secara gravitasi, tetapi debit yang ada antara 40-50 liter/detik, kebutuhan tidak tercukupi.

6. Air dari Waduk Wadas Lintang ketersediaan debit cukup, dapat dilakukan gravitasi dengan sedikit kombinasi pompa, perlu biaya tinggi.

7. Membuat bendungan di wilayah Kabupaten Purworejo, yang kemudian diolah dan disalurkan. Alternatif-alternatif lain juga dapat dipikirkan.

Tindak Lanjut

Diperlukan pemikiran dan usaha yang keras, sehingga terwujud suatu program perencanaan yang matang untuk pengembangan sistem penyediaan air minum dengan anggaran yang cukup dan sinergi antarunsur terkait. Diimbangi semangat, ketulusan, keikhlasan untuk terwujudnya Purworejo BERIRAMA (Bersih, Indah, Rapi, Aman, Makmur). Krisis air tidak terjadi di tahun 2015. Semoga. (39hs)

Penulis adalah dosen Akatirta Magelang, Peneliti Sistem Penyediaan Air Minum (2003-2005) dan Tim Penyusun Proposal Proyek Hibah Luar Negeri PDAM Kabupaten Purworejo

Post Date : 25 Mei 2005