Mengelola Sampah dengan ME-H

Sumber:Suara Pembaruan - 04 September 2009
Kategori:Sampah Jakarta

Teknologi Mechanical Electrical Hydraulic (ME-H) yang dipasang di Kali Grogol, Jakarta Barat, ini mampu mengangkat sampah ribuan kubik per hari.

Sampah di kota-kota besar, selalu menjadi momok. Kota Jakarta, misalnya, sampah menjadi persoalan tersendiri. Sehari saja sampah tidak diangkut, bau busuk menyebar ke mana-mana.

Apalagi kalau terjadi pada musim hujan, bukan saja aroma busuk yang dihirup, selokan-selokan pada mampet tertutup sampah. Akibatnya, air kotor mengalir ke jalan-jalan. Kemacetan pun terjadi.

Padahal, kalau dikaji serius, persoalan sampah hanya terletak pada manajemen dan sistem pengelolaan. Dohar Marbun, koordinator operator saringan sampah dari PT Asiana Technologies Lestary di Jakarta, baru-baru ini, mengatakan, persoalannya terletak pada bagaimana mengelola sampah dengan teknologi tinggi.

"Bicara soal pembersihan sampah di sungai, gunakanlah teknologi yang tepat guna. Teknologi yang mampu mengangkut sampah sungai hingga lebih dari 76.385 kubik (M3).Kami memiliki teknologi itu, namanya Mechanical Electrical Hydraulic (ME-H)," katanya.

Dijelaskan, teknologi ME-H ini sudah dipasang di beberapa sungai di Jakarta, mulai tahun 2004. Teknologi ini dipasang di beberapa sungai yang menghasilkan sampah cukup fantastis, seperti Kali Perintis di Jakarta Timur, yang setiap bulannya membawa sampah lebih dari 950 M3. Karena mesin ini sudah bekerja sejak Januari 2006, maka hingga saat ini, sudah mengangkut sampah kurang lebih 41,000 M3.

Teknologi ini juga dipasang di saringan sampah Pluit, yang mengangkut sampah sebesar 7.499 M3, di Teluk Gong (5.116 M3), Palmerah (9.137 M3), Kali Cideng, Kuningan (2.098 M3), dan Sekretaris (3.098 M3).

Dohar mengungkapkan, pemasangan lokasi baru tetap dilakukan demi mengangkat sampah-sampah yang mengakibatkan sedimentasi di sungai-sungai di Jakarta. Terhadap semua sungai yang telah terpasang saringan sampah otomatis di DKI Jakarta, pihaknya telah memberikan jaminan pemeliharaan dan operasional, berdasarkan itikad baik dari perusahaannya, selama 3 (tiga) tahun.

Ketua Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta, Sayogo Hendrosubroto, mengatakan, langkah PT Asiana Technologies Lestary perlu ditiru dan didukung oleh perusahaan penyedia barang dan jasa lainnya, yang ada di DKI Jakarta. Dengan jaminan yang panjang tersebut, investasi Pemprov DKI Jakarta yang merupakan uang rakyat, dapat lebih dimaksimalkan dan lebih berdaya guna. [M-16/E-7]



Post Date : 04 September 2009