MEREKA Butuh Air Bersih

Sumber:Republika - 05 September 2012
Kategori:Air Minum
Air bersih merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan masyarakat, baik untuk keperluan minum, mema sak, mandi, juga mencuci. Karena merupakan kebutuhan penting, maka seseorang tidak akan bisa hidup tanpa air.
 
Saat ini, hampir delapan puluh persen wilayah permukiman masyarakat Indonesia dilanda kekeringan. Ada yang harus berjalan puluhan kilometer untuk mendapatkan air minum, ada yang terpaksa mengonsumsi air dari kali yang kotor, dan tidak sedikit pula warga yang setiap hari membeli air minum guna memenuhi kebutuhan air untuk keluarganya.
 
Kondisi sulit dan sangat memprihatinkan itu telah mendorong sejumlah perusahaan untuk membantu menyediakan air bersih. Melalui program corporate social responsibility (CSR)  perusahaan, mereka mendistribusikan air minum ke rumah-rumah serta membantu warga dalam pengadaan air layak konsumsi.
 
PT Tirta Investama (Aqua) dan Adaro merupakan dua perusahaan yang membantu masyarakat dalam pengadaan air bersih.  External Relation Senior Manager PT Tirta Investama (Aqua)  Budi Hartono mengatakan, pihaknya memasok air bersih bagi warga Desa Jeladri dan Kedungrejo, Kecamatan Winongan, serta warga Desa Karanglo, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. "Pasokan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan itu merupakan bantuan Aqua sejak Agustus lalu dan akan terus berlangsung hingga musim hujan nanti," katanya, di Pasuruan, beberapa waktu lalu.
 
Pasokan air bersih tersebut, kata dia, diharapkan dapat meringankan beban warga yang sedang kesulitan mendapatkan air bersih. Kegiatan sosial ini juga merupakan bagian dari CSR pabrik Aqua di Pasuruan.
 
Sementara itu, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Yudha Tri Widya Sasongko mengatakan, di Pasuruan terdapat 37 desa yang tersebar di 10 wilayah kecamatan mengalami kekeringan. "Desa-desa tersebut bisa disebut sebagai desa yang mengalami bencana kekeringan." 
 
Menurut Yudha, karakteristik bencana di wilayah Pasuruan memang unik, yakni sembilan wilayah kecamatan mengalami kebanjiran saat musim hujan, dan 10 wilayah kecamatan selalu mengalami kekeringan saat musim kemarau. "Solusi yang selama ini kami lakukan adalah dengan cara membangun tangkis sungai di daerah rawan banjir dan memasok air bersih ke desa yang mengalami kekeringan saat kemarau,"  paparnya.
 
Cara yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan pasokan air bersih selama ini masih bersifat darurat.  Oleh karena itu, perlu dicari solusi jangka panjang dengan melakukan pengeboran sumur dan membangun tandon air, serta membangun jaringan pipa. Partisipasi Aqua yang memberikan pasokan air bersih bagi warga, kata dia, bisa dijadikan model bagi perusahaan- perusahaan lain untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih.
 
Perusahaan Gas Negara (PGN), lanjut Yudha, juga berjanji akan membangun sejumlah tandon air di sejumlah titik di desa-desa yang rawan kekeringan, sehingga pasokan air bersih bagi warga nanti bisa ditampung di tandon terlebih dulu.
 
Sekretaris Desa Jeladri, Saikhul mengatakan, warganya berterima kasih kepada Aqua atas pasokan air bersih.  Di saat musim kemarau parah seperti sekarang, kata dia, bantuan air bersih sangat dinantikan masyarakat. 
 
Sebab, di desanya sama sekali tidak terdapat sumber mata air. Sumber air Pusungmalang merupakan satu-satunya sumber air yang dimanfaatkan warga desa dengan mengalirkannya lewat pipa sepanjang 17 kilometer. "Namun, pipa- pipa air bersih itu kini banyak yang telah rusak. Untuk mendapatkan air, warga harus turun ke Banyubiru sejauh tiga kilometer," katanya.
 
Bangun WTP 
 
Perusahaan tambang Adaro juga berusaha mengadakan air bersih dengan membangun Water Treatment Plant (WTP) T-300 di Kalimantan Selatan.  Pembangunan WTP ini dilakukan dengan memanfaatkan air tambang dan air hujan. Air tersebut kemudian ditampung pada suatu lubang bukaan bekas tambang, lalu dialirkan ke lokasi pengolahan air limbah atau settling pond. 
 
Air tambang itu diolah di settling pond hingga mencapai standar baku mutu air limbah. "Air dari settling pond inilah yang kemudian disalurkan ke unit WTP T-300 dan diolah menjadi air bersih dan disalurkan bagi kepentingan masyarakat," ujar Corporate Secretary Adaro Devindra Ratzarwin, seperti dikutip Antara.
 
Proses pengolahan air tambang menjadi air bersih itu, terang Devindra, dilakukan melalui beberapa tahap.  Pertama, lewat PH adjusment atau biasa disebut dengan netralisasi. Selanjutnya, proses coagulasi dan flocculasi yang berfungsi sebagai penjernihan atau mengendapkan partikel terlarut yang ada di dalam air. Proses kemudian diakhiri dengan corrinasi yang berfungsi sebagai desinfektan untuk membunuh bakteri, seperti E-coli dan coliform.
 
Setelah melalui serangkaian pengujian, tambah Devindra, air yang dihasilkan WTP terbukti aman dikonsumsi. "Air bersih inilah yang disalurkan ke berbagai desa. Bantuan air ini diharapkan memberikan banyak manfaat bagi warga yang membutuhkan," ujarnya. Beberapa desa yang mendapat pasokan air bersih itu di antaranya Desa Padang Panjang, Banyu Tajun, Padangin, Dahai, dan Desa Bata di Kalimantan Selatan.  (Dyah Ratna Meta Novia)


Post Date : 05 September 2012