Multiguna Saluran Bawah Tanah

Sumber:Kompas - 23 Mei 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melangkah serius untuk mewujudkan pembangunan saluran bawah tanah multiguna atau multi purpose deep tunnel (MPDT). Pemprov mulai menawarkan pembangunan MPDT ke berbagai sumber dana internasional dan membuka diri terhadap kajian kritis dari berbagai negara yang sudah menerapkan sistem itu.

Menurut Ketua Badan Regulator Pelayanan Air Minum (BRPAM) Achmad Lanti, Selasa (22/5), konsep MPDT Jakarta ditawarkan kepada Asian Development Bank, Islamic Development Bank (IDB), Bank Dunia, dan Japan Bank for International Corporation.

Tim ahli dari Malaysia, Amerika Serikat, dan Singapura juga diundang untuk membahas konsep tersebut, pada seminar hari Kamis (24/5) mendatang.

MPDT, kata Lanti, dirancang dengan lima fungsi, yaitu menjadi limpahan air banjir, penyimpanan air baku, pengelolaan air limbah, jalan tol, serta saluran jaringan kabel listrik dan telepon. Sebagai tempat limpasan air banjir, saluran itu mampu menampung 100 meter kubik air banjir dari Sungai Ciliwung selama tujuh jam.

Menurut Lanti, pembangunan MPDT membutuhkan dana Rp 16,3 triliun. Dana yang akan dikeluarkan oleh pemerintah berkisar Rp 5 triliun, dan sisanya oleh investor asing.

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengatakan, MPDT akan dibangun mulai dari Jalan MT Haryono, mengikuti Sungai Ciliwung sampai ke Manggarai, dan mengikuti Banjir Kanal Barat sampai ke Pluit. Panjang saluran tersebut mencapai 22 kilometer, kedalaman 15 meter, dan diamater 12 meter.

Pembangunan MPDT mengikuti alur sungai agar tidak berbenturan dengan fondasi bangunan. Jalur MPDT, kata Sutiyoso, juga terintegrasi dengan rencana pembangunan enam jalan tol dalam kota agar jalan tol dari bawah tanah bisa tersambung sampai ke bandara. (eca)



Post Date : 23 Mei 2007