Pantai Tanjung Uma Batam Penuh Sampah

Sumber:Kompas - 08 April 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Batam, Kompas - Pesisir pantai Tanjung Uma, Batam, saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Sampah perkotaan, seperti plastik bekas, kardus, dan bahkan gerobak bekas, tersangkut di antara tiang-tiang penyangga rumah panggung warga Tanjung Uma. Selain itu, endapan lumpur hitam membuat kondisi pantai di kawasan pesisir Kota Batam itu makin mengenaskan.

Bau busuk dari sampah yang berjejal di bawah rumah panggung menusuk hidung. Saat air laut surut, banyak tikus berkeliaran di antara tiang penyangga rumah dan mencari makan di antara sampah kota yang tersangkut di tiang-tiang itu.

"Wilayah-wilayah yang sejak awal telah ditinggali warga memang kondisinya seperti itu. Mereka, maaf, menjadikan laut seperti tempat sampah. Memang ada usaha pembersihan dengan bergotong royong, tetapi sifatnya insidental saja dengan risiko bakal kotor lagi," ungkap Kepala Humas Pemerintah Kota Batam Guntur Sakti, Kamis (7/4) di Batam.

Kondisi serupa juga terjadi di kawasan pesisir Sekupang dan Pulau Belakang Padang. Di Pulau Belakang Padang, sampah perkotaan juga terdampar dan mengotori pantai yang berada tepat di depan pelabuhan pulau itu. Bahkan, sering kali tumpahan minyak juga menyebabkan pantai di pulau itu kotor.

Guntur mengatakan, pemerintah hanya dapat berharap pada kesadaran warga untuk memelihara tempat tinggal mereka. Selama ini pemerintah kota mendelegasikan upaya pembersihan lingkungan itu kepada kepala desa dan jajaran di bawahnya.

"Dulu saat saya menjadi camat, pernah dilakukan pengangkatan sampah-sampah itu. Waktu itu berhasil diangkat sebanyak 20 ton sampah plastik. Tentu saja upaya dilakukan bersama dengan berbagai pihak. Memang diakui untuk membuat pantai bersih sangat sulit, upaya kami kini mengajak warga untuk peduli," ungkap Guntur.

Kurang peduli

Ia mengakui kondisi itu tidak lepas dari budaya dan kebiasaan warga yang kurang peduli dengan lingkungan tempat mereka tinggal. "Memang perlu pemaksaan meskipun bukan berarti represif sebab kebiasaan itu umumnya harus ditanamkan dengan dipaksakan. Selama ini kegiatan yang dilakukan adalah Sabtu Bersih. Dengan kerja bakti diharapkan kondisi itu dapat diminimalkan," ujarnya.

Upaya membuat pesisir laut di Batam bersih memang harus dilakukan. Apalagi Batam mempromosikan diri sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Guntur mengatakan, pantai-pantai di Batam yang selama ini menjadi tempat tujuan wisata relatif lebih terjaga kebersihannya.

Namun, bisa saja arus air luat dan angin membawa sampah tersebut pindah ke pantai-pantai wisata. Kawasan hunian warga yang tinggal di rumah- rumah panggung memang tidak menjadi tempat tujuan wisata. Akan tetapi, menjaganya untuk selalu bersih bukan hanya dilakukan untuk menarik wisatawan, tetapi juga lebih-lebih untuk meningkatkan kualitas hidup warga yang tinggal di atasnya. (JOS)

Post Date : 08 April 2005