Pasar Waru Terendam Selama Satu Bulan

Sumber:Koran Sindo - 08 Februari 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SEMARANG– Kawasan Pasar Waru Indah di Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Semarang tergenang banjir dan rob selama satu bulan terakhir. Tak pelak, para pedagang banyak mengalami kerugian karena sepinya pembeli. 
 
Pantauan SINDO di lokasi kemarin, banjir itu nampak menggenangi jalan di antara los pasar.Sebagian lantai lapak di Pasar Klitikan di area tersebut juga ada yang tergenang. Genangan air di jalan yang mengitari pasar itu mencapai 20 cm. Salah seorang tukang parkir Pasar Waru Indah, Sumiyati, 50, mengatakan banjir yang menggenangi kawasan pasar itu sudah sejak satu bulan lalu tidak kering, yang paling parah Sabtu (4/2) lalu dengan ketinggian air mencapai 1 meter. 
 
”Untuk kawasan pasar ini sulit kering, sebab setiap kali hujan dipastikan airnya naik,”ungkapnya kemarin. Menurut Sumiyati, empat unit pompa yang digunakan menyedot genangan itu ke polder yang berada di barat pasar itu hanya beroperasi satu unit. Sejak dibangunkannya polder di kawasan tersebut, saluran dari Gayamsari dan Tlogosari bermuara di sekitar Pasar Waru. 
 
”Sehingga setiap kali terjadi banjir, pasti salurannya meluap,”ujar warga RT 05/RW 06 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Kaligawe ini. Sebelum polder di barat pasar tersebut dibangun, kawasan pasar itu tidak menjadi langganan banjir karena saluran- saluran yang berada di sekitar kecamatan Gayamsari tidak semua diarahkan ke kawasan Pasar Waru.”Saya harap semua pompa bisa dioperasikan sehingga kondisi pasar cepat kering,”ujarnya. 
 
Salah seorang pedagang Pasar Waru Indah,Sutiyah,52,menyatakan, selama banjir mengepung pasar, pengunjung pasar semakin sepi, sudah empat hari ini barang dagangannya masih menumpuk karena hanya ada beberapa pengunjung yang membelinya,”ungkap pedagang sayuran ini. Pedagang yang lokasinya di bagian belakang ini mengaku jarang ada pengunjung yang langsung datang ke kiosnya karena persis di depan kiosnya itu terendam banjir setinggi mata kaki. 
 
”Airnya terlalu banyak sehingga pompa air tidak maksimal menyedotnya,” ujar pedagang asal Bandungan, Kabupaten Semarang ini. Sutiyah menceritakan, kalau pada kondisi pasar tidak tergenang, omzet setiap hari bisa mencapai Rp900.000.”Kalau banjir begini,dapat pendapatan Rp300 ribu saja sudah beruntung, karena pembeli sepi,”katanya. amin fauzi


Post Date : 08 Februari 2012