Pedagang Pasar Keluhkan Sampah

Sumber:Kompas - 27 Oktober 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Bandung, Kompas - Pedagang di Pasar Induk Caringin, Bandung, mengeluhkan tumpukan sampah di berbagai sudut pasar yang belum terangkut lebih dari tiga bulan. Hal itu mengakibatkan banyak pelanggan beralih berbelanja ke pasar lain.

Dani (33), pedagang daging sapi, mengatakan, sampah-sampah yang selama ini diproduksi oleh pedagang di Pasar Caringin tidak pernah diangkut ke tempat pembuangan sementara (TPS), dan hanya dibiarkan menggunung di berbagai sudut pasar. Tumpukan sampah yang tingginya sampai 3 meter serta menimbulkan bau busuk itu mengganggu konsumen yang berbelanja.

"Dulu masih ada mobil bagus yang masuk untuk belanja. Sekarang sudah tidak ada lagi. Itu karena jalan di pasar induk ini sudah dipenuhi sampah. Akibatnya, banyak pembeli yang beralih belanja ke Pasar Andir atau Pasar Ciroyom yang lebih bersih kondisinya," ujar Dani, Kamis (26/10).

Setidaknya ada sepuluh gunungan sampah yang telah membusuk di bagian depan dan belakang pasar. Sementara itu, jalan-jalan yang memisahkan blok tertutup sampah bercampur lumpur, disertai genangan air lindi.

Menurut Dede (32), pedagang daging ayam, petugas kebersihan hanya membersihkan sampah di kios pedagang. Selanjutnya, sampah hanya dikumpulkan dan tidak diangkut ke luar. Padahal, dalam sehari produksi sampah di Pasar Caringin mencapai delapan truk. Pedagang setiap hari telah membayar uang kebersihan sekitar Rp 1.000-Rp 1.500 per lapak atau kios. Sering protes

Menurut Bagus (47), pedagang kelontong di Pasar Caringin, pedagang telah berulang kali melakukan protes kepada pengelola pasar, tetapi belum ditanggapi. Petugas pasar juga belum memberikan solusi pasti, dan terkesan antara pengelola pasar dan PD Kebersihan Kota Bandung tidak ada koordinasi dalam menyelesaikan masalah.

Kondisi ini akan makin parah mengingat sudah memasuki musim hujan, yang menyebabkan bau busuk sampah atau air lindi makin mengganggu kenyamanan konsumen. "Selama tiga bulan terakhir, ada sekitar 30-40 persen pelanggan saya pindah belanja ke pasar lain. Ibarat penyakit, kondisi di Caringin ini sudah kompleks," ujar Bagus.

Tumpukan sampah juga terjadi di beberapa TPS, antara lain TPS Tegallega, Tamansari, Pasar Cihaurgeulis, dan Taman Cibeunying Utara. Di TPS Pasar Cihaurgeulis, sampah menumpuk sekitar 3 meter kubik. "Sudah seminggu belum diangkut karena banyak petugas yang libur. Katanya hari ini mau diangkut," kata petugas kebersihan Pasar Cihaurgeulis Cecep Zaelani (24). Sampah di TPS Taman Cibeunying Utara malah sudah hampir satu bulan tidak diangkut.

Kepala Humas PD Kebersihan Kota Bandung Sefrianus Yosep mengatakan, pihaknya akan mengatasi penumpukan sampah itu. Kemungkinan dalam seminggu ke depan tidak ada lagi penumpukan sampah. "Paling-paling seminggu ini sudah normal kembali. Nunggu semua pekerja masuk lagi," kata Yosep.

Yosep mengatakan, pengangkutan sampah tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan karena jalan macet. Biasanya, dalam sehari satu truk dapat mengangkut sampah hingga dua rit. Kini hanya satu rit. Kalaupun dapat mengangkut dua rit, itu harus sampai malam. (THT/MHF)



Post Date : 27 Oktober 2006