Pedoman Penurunan Air Tak Berekening (Non Revenue Water)

Pengarang:Ir. Rachmat Karnadi, MT, dkk
Penerbit:Jakarta, Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Departemen Pekerjaan Umum, Mei 2009
Tahun Terbit:Th. 2009
No. Klasifikasi:363.61 KAR p
Kata Kunci:panduan, penurunan air tak berekening, non revenue water
Lokasi:Perpustakaan AMPL, Telp. 021-31904113
Kategori:Petunjuk

Dalam rangka pelaksanaan tugas sebagaimana yang diamanatkan dalam PerMen PU 294 tahun 2005 tentang Tugas Pokok dan Fungsi BPPSPAM, maka BPPSPAM telah menyusun Pedoman Penurunan Air Tak Berekening (NRW). Proses penyusunan pedoman yang dimaksud telah melalui tahapan penyusunan maupun implementasi di lapangan yang telah dilakukan pada beberapa PDAM dan mendapat sambutan positif dari tiap penyelenggara SPAM yang dimaksud (PDAM).
 
Buku pedoman ini dapat dijadikan acuan bagi para penyelenggara SPAM untuk melakukan upaya Penurunan Air Tak Berekening (NRW) dalam rangka melakukan efisiensi produksi yang akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan penyelenggaraan SPAM tersebut.

Daftar Isi:

1. Pendahuluan
1.1 Mengapa kita perlu menurunkan air tak berekening
1.2 Bagaimana menurunkan air
1.3 Komitmen manajemen dan staf
1.4 Perencanaan
1.5 Tinjauan organisasi dan kelembagaan

2. Pembentukan Tim dan Penggalangan Komitmen
2.1 Pembentukan tim penurunan air tak berekening
2.2 Penggalangan komitmen
2.3 Komunikasi internal dan eksternal

3. Penyusunan Neraca Air atau Audit Air
3.1 Audit air
3.2 Neraca air
3.3 Pemahaman sistem penyediaan air minum yang ada
3.4 Peralatan yang diperlukan
3.5 Menghitung air yang memasuki sistem
3.6 Konsumsi resmi berekening
3.7 Konsumsi resmi tak berekening
3.8 Kehilangan air komersial
3.9 Kehilangan air fisik
3.10 Menghitung air tak berekening

4. Merencanakan Strategi Penurunan Air Tak Berekening
4.1 Indikator kinerja air tak berekening
4.2 Menghitung index kehilangan infrastruktur
4.3 Menyusun strategi penurunan kehilangan air
4.4 Rencana penurunan kehilangan komersial
4.5 Rencana penurunan kehilangan fisik
4.6 Menyusun jadwal rencana kerja
4.7 Menyusun perkiraan peralatan, SDM dan sumber daya lainnya
4.8 Merencanakan area bermeter (District Metered Area - DMA)
4.9 Identifikasi perbaikan sistem distribusi

5. District Metered Area-DMA
5.1 Disain Kriteria DMA
5.2 Ukuran dan ekonomi DMA
5.3 Pertimbangan kualitas air
5.4 Perencanaan DMA
5.5 Pengujian DMA
5.6 Pemilihan meter
5.7 Manajemen, operasi dan pemeliharaan DMA
5.8 Data yang dibutuhkan untuk menetapkan pemakaian malam dan ’background leakage’
5.9 Mengukur aliran malam minimum
5.10 Menghitung kebocoran harian dan aliran malam mnimum
5.11 Memperkirakan pemakaian malam dari pelanggan
5.12 Verifikasi data pemakaian malam minimum
5.13 Metode-metode memilih DMA untuk deteksi kebocoran
5.14 Masalah umum DMA

6. Pelaksanaan
6.1 Pelaksanaan penurunan kehilangan komersil
6.2 Pelaksanaan penurunan kehilangan fisik
6.3 Pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
6.4 Pelatihan untuk operator distribusi
6.5 Uji coba sistem

7. Monitoring dan Evaluasi
7.1 Komunikasi dan pelaporan
7.2 Monitoring Operasional
7.3 Evaluasi
7.4 Tindakan koreksi dan umpan balik untuk penurunan ATR
 



Post Date : 12 Oktober 2009