Pemerintah Fasilitasi Air Bersih Berbasis Masyarakat

Sumber:Kompas - 05 Oktober 2004
Kategori:Air Minum
Yogyakarta, Kompas - Pemerintah akan tetap memfasilitasi penyediaan air bersih berbasis masyarakat. Program ini sudah sejak tiga tahun lalu dilakukan di 3.500 desa di Indonesia, namun sampai sekarang diperkirakan baru sekitar 11 persen penduduk di pedesaan yang menikmati air bersih.

Demikian disampaikan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno dalam peringatan Hari Habitat Dunia di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Senin (4/10). Menurutnya, masih ada sekitar 7.000 desa yang memerlukan perhatian. Untuk itu, pemerintah mencanangkan gerakan air bersih yang berbasis masyarakat. "Kita canangkan pada hari habitat ini, karena air dan sanitasi menjadi faktor penting bagi habitat yang layak huni," katanya kepada pers, Senin.

Gerakan air bersih berbasis masyarakat merupakan program pemerintah untuk memfasilitasi penyediaan air bersih dengan membangun prasarana. Sedangkan pengolahan dan pemeliharaan diserahkan kepada masyarakat sepenuhnya. Soenarno mengatakan, selama tiga tahun ini program tersebut cukup memadai hasilnya.

Kelompok masyarakat mampu menghimpun dan mengorganisir pengelolaannya dan mereka juga menentukan biaya untuk mengoperasikan prasarana itu, karena prasarana tersebut menjadi milik masyarakat. "Pemerintah hanya akan membantu administrasi keuangan yang baik, serta memandu perbaikan kerusakan," ujar Soenarno.

Di perkotaan, masyarakat sebagian sudah difasilitasi oleh PDAM sehingga penyediaan air baku menjadi air minum sudah ada. Sedangkan di pedesaan, baru sekitar 11 persen yang memperoleh air bersih. Melalui pengelolaan berbasis masyarakat, pemerintah berharap paling tidak sekitar 60 persen penduduk nasional memperoleh air bersih tahun 2015.

Menurut Departemen Kimpraswil, jumlah air di Indonesia sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi kenyataannya tidak demikian karena manajemen air kurang baik sehingga perlu dibenahi.

Selain itu, sikap masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungannya menyebabkan daerah resapan air, seperti hutan, mulai rusak, padahal hutan merupakan waduk alami air yang sangat besar. (J06)

Post Date : 05 Oktober 2004