Pemkab Keberatan Pemkot Gunakan TPA Cieunteung

Sumber:Republika - 12 April 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
SOREANG -- Bupati Bandung, H Obar Sobarna, SIp, melayangkan surat keberatan kepada Wali Kota Bandung, Dada Rosada, atas penggunaan tempat pembuangan akhir (TPA) Cieunteung di Kelurahan/Kecamatan Baleendah. Pemkot disarankan mencari alternatif TPA lain.

Dalam surat keberatan bupati Bandung No 658.1/590/DLH itu disebutkan, keberadaan TPA Cieunteung bertentangan dengan Perda 12/2001 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Bandung. Tidak hanya itu, hasil kajian Direktorat Geologi Tata Lingkungan menunjukan, bahwa lokasi TPA itu merupakan daerah rawan banjir

Obar menilai, pengaktifan TPA itu tidak efisien. Dijelaskan dia, hasil kajian Dinas Lingkungan Hidup menyebutkan, TPA itu hanya laik digunakan selama 50 hari. ''TPA itu bertentangan dengan RTRW, karena berada di sempadan Sungai Citarum,'' ujarnya, Senin (11/4).

Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Drs H Agus Yasmin, MSi, menolak bila Kabupaten Bandung hanya dijadikan sebagai keranjang sampah dari Kota Bandung dan Cimahi. Dijelaskan dia, warga Kabupaten Bandung berhak menolak kedatangan sampah dari daerah lain.

Pihaknya tidak ingin warga Kabupaten Bandung terus menjadi korban bencana akibat limbah Kota Bandung dan Cimahi. ''Idealnya ada jaminan dan kontribusi untuk warga Kabupaten Bandung yang proporsional, dari sampah Kota Bandung itu,'' ujar dia.

Sementara itu, target pembersihan sampah ke tig TPA sementara tidak mencapai target yang diharapkan. Seharunya, dalam setiap hari sampah yang bisa dibuang sebanyak 4.000 kubik atau 400 rit. Namun yang bisa direalisasikan hanya sekitar 3.250 kubik atau 325 rit.

Demikian dikatakan Humas PD Kebersihan Kota Bandung, S Yosep, kepada Republika, Senin (11/4). Jumlah tersebut, kata dia, merupakan hasil kalkulasi dari pembuangan sampah di TPA sementara, yakni Jelekong sebanyak 200 rit, Cicabe 100 rit (seharusnya 150 rit), dan Pasir Impun sekitar 25 rit dari target sebanyak 50 rit.

''Kami belum bisa mengangkut secara maksimal karena kendaraan yang ada tidak mencukupi,'' kata Yosep menandaskan. Kebutuhan kendaraan, lanjutnya, mencapai 250 truk, sedangkan kendaraan yang ada hanya 77 unit. Ia mengaku mendapatkan bantuan kendaraan dari dua calon investor sebanyak sepuluh truk.

Jika keadaan mendesak, sambung Yosep, PD Kebersihan bisa meminta bantuan kepada Pemkab Bandung untuk meminjam kendaraan sebanyak 10 unit kendaraan. Ia menambahkan, untuk jalan protokol dan penyangga yang akan dilalui peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) sudah bersih. Kini, kata dia, sampah yang masih menumpuk tinggal di sejumlah TPS dan daerah timur.

Ketika ditanya kondisi ketiga TPA tersebut, Yosep menjelaskan, kondisinya aman. Ia mengaku di Cicabe terkadang masih terjadi selip atau amblasnya ban mobil pengangkut sampah. Namun pihaknya sudah memperbaiki jalan yang berada di 20 meter sebelum manuver (landasan pembuangan sampah).

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Nu'man Abdul hakim, mengatakan, jumlah yang seharusnya diangkut sebanyak 500 rit per hari. Namun persolan sampah akan terus diupayakan oleh wali kota. Ia berharap di sepanjang jalan protokol ataupun di Kota Bandung persoalan sampah dapat diselesaikan. (ren/san )



Post Date : 12 April 2005