Pemkab Mulai Mengedrop Air

Sumber:Suara Merdeka - 30 Juni 2005
Kategori:Air Minum
BLORA- Meski belum ada permintaan air bersih dari warga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mulai melakukan pengedropan air bersih. Kemarin, Bagian Sosial Sekretariat Daerah (setda) mendistribusikan air bersih di Desa Kedungringin dan Desa Tutup, Kecamatan Tunjungan. ''Ini murni inisiatif kami untuk mengedrop air bersih ke beberapa desa, setelah melakukan survei, beberapa waktu lalu,'' ujar Kabag Sosial Setda Blora, Drs H Edy Pujianto MM kepada Suara Merdeka, kemarin.

Menurutnya, hasil survei bersama Bakorlin I Pati menunjukkan di beberapa desa mulai terjadi kelangkaan air bersih. Yakni ditandai dengan mengeringnya air di sumur milik warga. Edy menyatakan pihaknya juga melakukan pendataan desa dan kelurahan yang dinilai rawan kekeringan atau kekurangan air bersih. Data tersebut menunjukkan 150 desa dan kelurahan di 16 kecamatan dinyatakan rawan kekeringan.

''Setelah melakukan survei dan pendataan, kami langsung bergerak dengan mengedrop air bersih ke beberapa desa yang masuk kategori rawan kekeringan dan kekurangan air bersih,'' tandasnya.

Berebut

Pengedropan yang dilakukan Pemkab Blora tersebut mendapat sambutan antusias warga Desa Tutup dan Kedungringin. Dalam tempo tak lebih dari setengah jam, air bersih yang diangkut truk tangki masing-masing berkapasitas 5.000 liter itu habis didistribusikan. ''Kami berharap warga memanfaatkan air bersih ini sebaik-baiknya,'' ujar Kasubag Kesejahteraan Bagian Sosial, Drs Rudy Sugiarto yang memantau pengedropan air bersih.

Rudy mengatakan, beberapa hari ke depan pihaknya masih akan melakukan pengedropan air bersih di beberapa desa dan kelurahan yang dinilai rawan kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Suara Merdeka, setengah jam sebelum empat truk tangki tersebut datang, sebagian warga di Desa Tutup mulai menyiapkan ember dan jerigen untuk menampung air bersih. Sembari menunggu kedatangan truk tangki, ember dan jerigen itu ditempatkan di pinggir jalan. Warga pun mulai berebut manakala truk tangki yang ditunggu datang. ''Antre yang teratur. Semuanya pasti kebagian,'' ujar salah seorang tokoh masyarakat setempat.

Menurut Sumarni, salah seorang warga, sejak beberapa hari lalu sebagian warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Menurut nenek satu cucu itu, beberapa sumur warga airnya mulai mengering. Demikian juga dengan sumur umum. Sumarni menyatakan meski di sumur umum masih ada air, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga sekitar. (aiz-15s)

Post Date : 30 Juni 2005