Pemkot Diminta Atasi Banjir Rob di Pesisir

Sumber:Koran Sindo - 19 Maret 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PALOPO – Banjir rob atau pasang air laut terus merendam kawasan pemukiman padat penduduk di wilayah pesisir Kota Palopo.Pemerintah Kota (Pemkot) setempat diminta segera mencari solusi untuk mengatasinya. 
 
Wakil Ketua DPRD Palopo Alimuddin Nur saat meninjau ratusan pemukiman penduduk di Kelurahan Penggoli, kemarin, mengatakan,banjir rob semakin mengancam kehidupan ratusan kepala keluarga. “Sudah satu minggu terakhir air pasang merendam rumah- rumah penduduk di daerah pesisir itu. Kami minta Pemkot Palopo segera mencari solusinya, bagaimana mencegah agar air tidak masuk ke pemukiman penduduk,” ujarnya. 
 
Legislator Partai Demokrat ini menjelaskan, tingginya air pasang laut dikarenakan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir. Selain itu, kerusakan hutan bakau di sekitar daerah pesisir juga menyebabkan air pasang mudah masuk ke pemukiman warga.Selain di Kelurahan Penggoli,banjir rob juga mengancam pemukiman warga di Kelurahan Pontap. “Banjir rob ini sudah menjadi langganan setiap tahun. 
 
Pemerintah harus segera mengambil langkah cepat untuk memperbaiki tanggul pemecah ombak.Ada beberapa tanggul yang rusak dan di beberapa titik juga perlu dibangunkan tanggul penahan gelombang pasang dan pemecah ombak,” katanya. Pantauan SINDO kemarin, ketinggian air pasang berkisar 40 hingga 50 centimeter.Beberapa jalan penghubung dalam pemukiman penduduk ikut terendam dan mengganggu aktivitas warga. 
 
Untuk menghindari sampah yang terbawa arus air laut masuk ke dalam rumah,warga setempat berusaha menahannya dengan menggunakan papan penghalang.“Kami khawatir wabah penyakit menyerang anak-anak, terutama penyakit gatal-gatal,”kata Yahya,warga Penggoli. Dia juga mengeluhkan tindakan pemerintah yang lamban dalam mengatasi banjir rob.“Belum ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi banjir ini.Sudah beberapa kali Pemkot berjanji akan meninggikan tanggul dan jalan, tetapi sampai sekarang belum terealisasi juga,”tuturnya. chaerul baderu


Post Date : 19 Maret 2012