Pemprov Pasang Float Warning System di Citanduy

Sumber:Republika - 22 Februari 2005
Kategori:Drainase
BANDUNG -- Untuk mengendalikan banjir pada daerah-daerah hulu sungai di Jabar, Pemrov Jabar melalui Bappeda membuat proyek South Java float control (SJFC) dan North Java float control (NJFC). Untuk proyek SJFC, dilakukan di Sungai Citanduy sedangkan proyek NJFC dilakukan di Sungai Cimanuk (Kabupaten Indramayu), Kumpul Kuista (Kabupaten Cirebon), dan Sungai Cipunagara (Kabupaten Subang).

Menurut Kabid Penataan Ruang dan Lingkungn Hidup Bappeda Jabar, Ir Dicky Saromi MSc, di Sungai Citanduy, dipasang alat float warning system bencana banjir. Dengan alat tersebut, semua masyarakat di Kabupaten Cimis dan Tasik, bisa mengetahui sejak dini dan menyelamatkan diri bila debit air sungai naik.

Kata Dicky, alat tersebut akan berbunyi secara otomatis ketika debit air sungai naik. ''Alat float warning system itu, kami pasang sejak 2002 dengan dana bantuan dari ASEAN Development Bank (ADB). Kami baru memasang satu alat tersebut di Sungai Citanduy karena biaya cukup mahal,'' ujar Dicky, Senin (21/2).

Menurut Dicky, alasan pemasangan float warning system di Sungai Citanduy, selain karena sering banjir, juga karena sungai tersebut kondisinya lebih baik dari sungai yang lain. Alat float warning system itu, sambung dia, akan efektif dipasang kalau keadaan sungainya sudah membaik.

Pasalnya, ungkap Dicky, bila sungainya masih rusak akan sering meluap, maka alat tersebut akan sering berbunyi. ''Kalau sungainya sudah baik dan debit air meninggi, maka masyarakat akan tahu air meluap bila float warning system itu berbunyi,'' katanya menjelaskan. Dikatakan Dicky, untuk mencegah terjadinya bencana banjir, yang terpenting adalah membenahi dulu sungai dan memperbaiki lahan konservasi. Jika sungainya tidak dibenahi, pemasangan alat itu tidak akan terlalu berpengaruh.

''Sungai Citarum yang sudah rusak harus dinormalisasikan dulu baru dipasang float warning sistem,'' ujarnya menjelaskan. Menurut Dicky, proyek SJFC itu, difokuskan pada pemasangan alat float warning sistem. Sementara, proyek NJVC dimaksudkan untuk perbaikan badan sungai. Misalnya, kata dia menjelaskan, normalisasi sungai, pengerukan aliran sungai dan memindahkan penduduk di daerah yang sering terkena banjir. Kedua proyek itu, kata Dicky menjelaskan, dibuat pada 1998-2003. ''Salah satu negara yang membiayai kedua proyek itu adalah Jepang,'' katanya menjelaskan. (kie)

Post Date : 22 Februari 2005