Pemprov tambah saringan sampah sungai

Sumber:Bisnis Indonesia - 28 Juni 2010
Kategori:Sampah Jakarta

JAKARTA: Dinas PU DKI akan menambah jumlah unit saringan sampah otomatis di sungai guna meningkatkan kualitas pemeliharaan aliran air sungai di Ibu Kota.

Menurut data Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI, di sepanjang Sungai Ciliwung terdapat 109 titik tumpukan sampah yang tersebar di 75 kelurahan di sepanjang Ciliwung.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Fahrurrozi mengatakan pihaknya tahun ini menargetkan dapat menambah jumlah unit saringan sampah otomatis dari saat ini sebanyak 17 unit.

"Dari 17 unit itu, 14 di antaranya sudah dibangun sejak 2004, sedangkan tiga lokasi baru direalisasikan belum lama ini, yakni di Cipinang, Cililitan, Cawang," katanya, kemarin.

Dia menjelaskan dua titik saringan sampah otomatis yang akan dibangun, yakni di Angke Pesing dan Kramat Sentiong. Anggarannya akan diusulkan masuk dalam RAPBD perubahan 2010.

Tidak bisa serentak


Pengadaan saringan sampah itu, katanya, tidak bisa dilakukan dalam waktu serentak, karena anggaran dana yang dibutuhkannya sangat besar. Untuk satu saringan sampah otomatis dana yang dikeluarkan Rp9 miliar per unit.

"Umumnya, makin besar lebarnya sungai, maka makin besar dana yang dibutuhkan."

Fahrurrozi mengungkapkan beberapa lokasi penting yang belum terpasang saringan sampah otomatis, a.l. di Kali Krukut, Sunter, dan Jatikramat, termasuk juga sejumlah muara sungai di laut, dan sejumlah titik pertemuan sungai dengan Banjir Kanal Timur.

"Akibatnya, sampah yang masuk ke laut tidak dapat ditahan, sehingga menimbulkan pencemaran air laut," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan saringan sampah juga berdampak positif pada kondisi aliran sungai, karena sungai akan menjadi lebih bersih dan tidak tercemar.

"Idealnya seluruh sungai memiliki saringan sampah agar sungai tidak menjadi kumuh."

Jika kondisi aliran sungai bersih, sambungnya, secara otomatis akan mengurangi beban aparat dalam normalisasi aliran sungai.

Pada 2010 ini sebanyak 12 titik sampah dari total 109 yang ada sudah bisa ditangani.

"Berarti masih terdapat 97 titik yang belum tertangani dengan baik."

Pemerhati masalah persampahan Poltak Sitinjak mengatakan Pemprov DKI perlu memikirkan upaya yang efektif dan efisien dalam mengatasi sampah di aliran sungai, sehingga bisa meminimalisasi menumpuknya sampah yang terbawa arus.

"Hal tersebut mendesak dilakukan mengingat sedikitnya 76.383 m3 kubik sampah diangkut setiap hari dari sejumlah kali yang mengalir di Ibu Kota. Jika tumpukan sampah itu tidak tertangani dengan baik, maka ancaman banjir di Jakarta akan terus ada," ujarnya.

Pemprov DKI juga diimbau dapat mengintensifkan pengerukan sungai dan pembangunan pompa di sungai-sungai. Mia Chitra Dinisari



Post Date : 28 Juni 2010