Penanganan Banjir Butuh Rp224 Miliar

Sumber:Koran Sindo - 01 Oktober 2010
Kategori:Banjir di Jakarta

SERANG (SINDO) – Penanganan banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Cilemer, Ciliman, dan Cibungur di Kabupaten Pendeglang membutuhkan anggaran Rp224 miliar.

Apalagi banjir yang terjadi setiap tahunya itu tidak bisa ditangani hingga empat tahun ke depan. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman (DSDAP) Banten Winarjono mengaku, telah membuat master plan penanganan sungai yang kerap meluap dan mengakibatkan banjir di Kabupaten Pa n d e g l a n g . “Master plan penanggulangan banjir di Pandeglang telah kami buat,”ujarWinarjono, kemarin. Bahkan pada 2010 ini, dia telah menganggarkan untuk pembuatan Detail Engineering Design(DED) dan pembebasan lahan seluas 5 hektare, dari rencana pembebasan lahan seluruhnya seluas 100 hektare. “Dana yang telah dianggarkan untuk penanggulangan banjir pada 2010 ini Rp24 miliar,”katanya.

Menurut Winarjono, pembebasan lahan seluas 100 hektare direncanakan selesai pada tahun 2010 hingga 2014. Sedangkan untuk pembangunan konstruksi sepanjang 20 km di tiga sungai itu akan dimulai pada 2011 hingga 2020 mendatang.“Jadi,penanganan banjir itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan,” paparnya. Untuk biaya konstruksi pembuatan tanggul di kiri dan kanan sepanjang 20 km di tiga sungai itu seluruhnya bisa memakan biaya hingga Rp200 miliar. “Pekerjaan pembuatan tanggul akan dilakukan secara bertahap setiap tahun,” ujarnya.

Dia mengatakan, pembangunan tanggul untuk pengendalian banjir sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat terutama dalam pembebasan lahan. “Banjir memang sulit diatasi, tapi yang mampu kita lakukan adalah meminimalisasi terjadinya banjir,” katanya. Sebelumnya, Ko o rd i n a t o r Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, Tubagus Ade Mulyana menyatakan banjir musiman yang menerjang delapan kecamatan ini diakibatkan aliran Sungai Ciliman dan Cilemer masih banyak yang berkelok. Dengan demikian, banjir akan terus terjadi apabila musim penghujan datang.

“Sodetan sungai yang berkelok masih perlu dilakukan,” kata Ade singkat. Untuk diketahui,banjir melanda delapan kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Banjir juga menerjang lebih dari 3.118 rumah warga dan ratusan hektare sawah. (teguh mahardika)



Post Date : 01 Oktober 2010