Penanganan Banjir Terhambat Anggaran

Sumber:Koran Sindo - 17 Januari 2011
Kategori:Banjir di Jakarta

JAKARTA (SINDO) – Program penanggulan banjir di DKI Jakarta belum maksimal karena terkendala anggaran.Musim hujan tahun ini DKI Jakarta belum bisa terbebas dari ancaman banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, penanganan banjir masih terkendala anggaran misalnya pengerjaan pengerukan 13 sungai yang masuk wilayah DKI Jakarta belum bisa dilakukan karena tidak ada anggaran.Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih menunggu keluarnya peraturan pemerintah (PP) sebagai dasar hukum pelaksanaan pengerukan 13 sungai pada program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).

“Kita juga belum tahu sudah sampai di mana prosesnya. Kita berharap mudah-mudahan bisa cepat sehingga pengerjaannya tidak membutuhkan waktu lama,” kata Ery kemarin. Dia menegaskan, pemerintah pusat melalui Kementerian PU sudah menganggarkan dana sekitar Rp2 triliun dari APBN 2011,APBN 2012,dan APBN 2013 untuk pengerukan tiga ruas sungai di Jakarta, yakni Sungai Sunter, Sungai Pesanggrahan, dan Sungai Angke Hulu. Sementara Dinas PU akan membantu pembebasan lahan di tiga ruas sungai tersebut.

Selain itu, penanganan banjir juga dilakukan di ruas Sungai Cipinang Melayu. Penanganan yang dilakukan pihaknya adalah membebaskan lahan. Menurut Ery, lebar sungai yang menuju Banjir Kanal Timur (BKT) itu hanya 5-6 meter. Sementara lebar ideal sungai itu sekitar 20 meter.“Lebar sungai di Pesanggrahan pun demikian. Lebarnya hanya 20 meter.Sementara dari lebar idealnya itu 40 meter,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu,Ery berjanji akan menyelesaikan 76 titik genangan tahun 2011.Penyelesaian titik genangan memang dilakukan secara berharap sehingga titik genangan yang ada di Jakarta dapat diselesaikan tahun ini. “Selama 2010 kita menargetkan menyelesaikan 33 titik,tapi kita berhasil menyelesaikan 39 titik genangan. Untuk 2011, kita targetkan 76 titik, tapi kita harapkan bisa lebih dari itu sehingga kita bisa menyelesaikan lebih dari 106 titik genangan yang ada,” ungkap Ery kemarin. Penyelesaian titik genangan memang menjadi prioritas Dinas PU.

Jika tidak ditangani sesegera mungkin, genangan air selalu terjadi di sejumlah jalan sehingga menyebabkan macet. Dengan penyelesaian titik genangan, saat hujan turun, air bisa cepat masuk ke saluran dan tidak terlalu lama menggenangi jalan. “Pekerjaannya dilakukan secara integrasi. Dinas PU bekerja sama dengan Suku Dinas dan PU kecamatan sehingga pengerjaannya bisa berjalan lebih cepat,”bebernya.

Untuk menyelesaikan masalah genangan,Pemprov DKI menyetujui untuk mempercepat penyelesaian 106 genangan air pada 2011 dengan total anggaran Rp65,68 miliar. Dalam waktu dekat, Dinas PU segera membuka tender. Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengakui penanganan masalah banjir terkendala anggaran.

Namun, penanganan banjir ini lebih mudah diatasi ketimbang masalah macet.“Dalam perspektif tentara, banjir jelas jenisnya air, tempatnya jelas dekat bantaran kali,waktunya jelas musim hujan, cara penyelesaian jelas, tinggal teknis sama punya duit.Sementara kalau macet sangat dinamis dan pesat, penangannya pun sulit,” kata Prijanto. (tedy achmad)



Post Date : 17 Januari 2011